Suaradesa.co (Bojonegoro) – Desa Bakalan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro tengah mempersiapkan untuk mengikuti Lomba Desa 2021. Persiapan dilakukan menyusul dinyatakan masuk nominasi untuk mewakili Kabupaten Bojonegoro ke tingkat Provinsi Jawa Timur dalam Lomba Desa 2021.
Setelah mengirim data desa, Pemerintah Desa melakukan berbagai macam persiapan untuk lomba ini.
Untuk poin pemerintahan, pemerintah desa menggunakan data administrasi tahun 2019 dan tahun 2020 sebagai pembanding.
“Supaya terlihat ada kemajuan dalam administrasi desa, jadi memakai perbandingan administrasi tahun tersebut,” kata Listiyono, Kepala Desa Bakalan, Kamis (6/5/2021).
Selanjutnya untuk bidang kemasyarakatan, Desa Bakalan memiliki PKK yang terdiri dari 4 pokja. Salah satu pokja tersebut ada yang bertugas untuk menanam tanaman kebun seperti tomat, terong dan cabai dipekarangan rumah.
Selain itu pemerintah desa juga menanam toga (tanaman obat keluarga) di beberapa titik strategis yaitu di pekarangan rumah Ketua RT 1, pekarangan Taman Kanak – kanak, pekarangan Ketua BPD Desa Bakalan dan di pekarangan rumah Iskandar, salah satu warga Desa Bakalan. Tidak lupa, kebersihan desa juga merupakan poin dari penilaian lomba desa.
Pemerintah desa berupaya menjaga desa agar tetap bersih dan indah dengan cara membangun pagar – pagar di tepian jalan dan mengecatnya dengan apik.
“Masalah kebersihan dan pengecatan kami serahkan urusan itu ke ketua RT masing – masing agar terorganisir dengan baik,” tukasnya.
Selain itu, setiap malam Linmas Desa Bakalan tidak hanya beroperasi untuk menjaga keamanan desa tetapi juga untuk mengambil uang koin (jimpitan) di setiap rumah yang nantinya disetorkan ke ketua RT.
Pemerintah desa menerapkan agar setiap rumah memiliki wadah kecil untuk menaruh uang koin setiap harinya minimal Rp500 untuk menjadi pemasukan di RT masing – masing.
Uang tersebut nantinya digunakan untuk santunan warga yang meninggal atau untuk kegiatan di RT tersebut yang pada intinya uang tersebut dari warga untuk warga.
Terakhir, untuk poin tanggap bencana pemerintah desa menggunakan balai desa sebagai titik kumpul jika terjadi bencana. Terlebih, Desa Bakalan adalah desa yang kerap terjadi banjir bersamaan dengan Desa Semanding dan Desa Bogo, Kecamatan Kapas.
“Semua warga baik ketua RT, RW, Linmas harus tanggap bencana dan ikut andil dalam penanganannya, balai desa ini nantinya akan menjadi titik kumpul warga jika terjadi bencana,” pungkasnya. (Tya)