Kabar Desa

Pelatihan Ketrampilan di Kelurahan Mojokampung: Mengurangi Stunting dengan Inovasi Makanan

×

Pelatihan Ketrampilan di Kelurahan Mojokampung: Mengurangi Stunting dengan Inovasi Makanan

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co-Aldila

Bojonegoro -Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah menyelenggarakan berbagai pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bidang ekonomi kreatif.

Pelatihan-pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi tingkat stunting di wilayah tersebut.

Pada bulan Mei 2023, kelurahan Mojokampung menggelar lima jenis pelatihan ketrampilan yang meliputi keterampilan kerajinan painting tas, kerajinan bros untai, pembuatan kue berbahan pisang raja, pembuatan minuman herbal, serta pembuatan cincau dan dawet berbahan sayuran.

Lurah Mojokampung, Kartubi, S. Sos, menyampaikan bahwa pelatihan pembuatan dawet sayuran adalah salah satu upaya kelurahan dalam menurunkan tingkat stunting di wilayah tersebut.

“Dengan menggunakan dawet sayuran, anak-anak menjadi lebih tertarik untuk mengkonsumsi berbagai jenis sayuran seperti bayam, bunga kol, sawi, wortel, labu, dan lain sebagainya,”ungkapnya, Rabu (31/5/2023).

Masalah stunting merupakan perhatian nasional yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo.

Oleh karena itu, upaya penurunan tingkat stunting di tingkat kelurahan menjadi sangat penting.

Adib Nurdiyanto, M.Pd, selaku pelatih pembuatan minuman herbal dan dawet sayuran, berharap bahwa inovasi dawet sayuran ini dapat menginspirasi kelurahan lain untuk mengatasi masalah stunting.

“Peserta pelatihan ini berasal dari berbagai lapisan masyarakat seperti PKK, kader stunting, PAUD, dan perwakilan masyarakat,”tukasnya.

Kegiatan ini dilaksanakan di balai kelurahan Mojokampung dan diresmikan oleh Camat Bojonegoro.

Selain pelatihan pembuatan dawet sayuran, juga dilaksanakan pelatihan pembuatan kue berbahan pisang raja.

Kue ini menjadi alternatif asupan bagi balita yang enggan makan nasi dan memberikan karbohidrat yang sesuai untuk balita.

Listiana, instruktur pelatihan pembuatan kue berbahan pisang, menyatakan bahwa kue ini juga sangat populer di kalangan remaja dan orang dewasa, sehingga cocok untuk dijual dalam usaha kewirausahaan.

Kue berbahan pisang ini sering dipesan pada bulan Jawa Syawal, Safar, dan Besar, serta saat ada perayaan pernikahan yang banyak diadakan.(dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *