Budal Ning TPS
Berita UtamaKabar DesaKabar Kota

Menteri Desa Apresiasi Program Bupati Anna, Optimis Bebas Kemiskinan di 2024

286
×

Menteri Desa Apresiasi Program Bupati Anna, Optimis Bebas Kemiskinan di 2024

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Pejambon) – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengapresiasi gaya kepemimpinan Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Anna Mu’awanah yang terus meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Luar biasa, setelah saya melihat, memetakan dan memotret gaya kepemimpinan Bupati, saya yakin 2024 akhir Bojonegoro adalah Kabupaten tanpa kemiskinan,” tegas Gus Halim, sapaan akrabnya usai meresmikan Wisata Edukasi Pejambon, di Desa Pejambon, Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro, Jumat (25/9/2020).

Kakak kandung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, ini mengaku, jika Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang pertumbuhan dan perkembangan ekonominya merata.

“Tolok ukurnya berada di desa, yaitu betul-betul tidak ada kemiskinan,” tukasnya.

Baca Juga :  Tangkal Radikalisme dan Seruan Moral

Seandainya ada yang berpendapat jika kemiskinan masih ada di mana-mana termasuk Bojonegoro, kuncinya ketika masyarakat miskin yang berhak mendapat jaring pengaman sosial (JPS) itu tercover 100 persen, berarti memang kemiskinan di suatu daerah 0 persen.

Pihaknya berterimakasih pada Bupati Bojonegoro yang telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) dangan baik dan maksimal.

Gus Halim menyatakan, hari ini Bojonegoro menjadi salah satu kabupaten sebagai pilot project kegiatan dan pembangunan di Jawa Timur.

Apa yang dilakukan Bupati Anna selama ini, dinilai sudah on the track menuju kabupaten bebas kemiskinan dan kelaparan. Terbukti, meningkatnya semua infrastruktur termasuk jalan di seluruh desa merupakan salah satu prasyarat untuk kepentingan pembangunan ekonomi dan pemerataan.

Baca Juga :  Kisah Pemuda Asal Desa Deru Produksi Gitar Custom

“Jadi, permasalahan pembangunan ekonomi itu satu masalah tersendiri ditambah berikutnya adalah pemerataan yang kadang-kadang antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan itu tidak nyambung,” lanjutnya.

Terkadang, di suatu daerah pertumbuhannya cepat dan mudah dilakukan tapi pemerataannya tidak terbawa pada pertumbuhan. Di Bojonegoro semua program untuk masyarakat semakin meningkat dan merata.

“Ini dilihat prasyarat yang ditempuh Bupati Anna yaitu peningkatan infrastruktur. Jangan bermimpi ada pemerataan pertumbuhan ekonomi tanpa ada peningkatan infrastruktur dan Bojonegoro luar biasa,” pungkasnya.(*rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *