Mbah Harjo Berpulang: Wawan berharap Generasi Muda Bisa Handarbeni pada Ajaran Sedulur Sikeb Samin

Suaradesa.co-Ririn Wedia

Bojonegoro – Putra Generasi kelima pendiri ajaran Samin putra dari Mbah Harjo Kardi sesepuh masyarakat Samin, Mbah Harjo Kardi meninggal dunia di usianya yang ke 90 tahun.

Mbah Harjo dikabarkan meninggal dunia dikarenakan pada Sabtu, (27/5/2023) pukul 14.00 Wib dikarenakan sakit.

Keturunan Mbah Harjo, Bambang Sutrisno, mengatakan jika almarhum meninggal dunia di rumahnya, Dusun Jipang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro.

“Iya, mbah harjok meninggal jam 14.00 WIB, sudah sakit selama enak bulan terakhir. Mohon maaf jika ada kesalahan ya,”ungkap Bambang dengan bahasa jawa halus.

Jenazah almarhum Mbah Harjo rencananya akan dimakamkan sore ini di kuburan desa setempat. Almarhum Mbah Harjo meninggalkan tujuh orang anak dan 12 cucu.

Anggota DPRD Bojonegoro dari Fraksi Gerindra, Wawan Kurnianto, mengaku kehilangan salah satu sosok panutan.

“Semoga generasi penerus beliau dan generasi muda bisa handarbeni kepada ajaran sedulur sikeb samin berdasarkan nilai nilai keluhuran budi pekertinya,”pungkasnya.

Samin merupakan Suku Jawa hanya saja penganut ajaran Samin atau Saminisme merupakan warisan budaya yang masih mempertahankan keyakinannya namun tetap mampu mengikuti perkembangan zaman.

Masyarakat Samin lebih suka menyebut diri mereka dengan Sedulur Sikep, yang lebih memberikan artian tentang persaudaraan kental.

Ajaran Samin di Bojonegoro yang masih melekat di masyarakat hingga saat ini adalah lima pitutur luhur yakni, pertama soal laku jujur, sabar, trokal, lan nrimo. Artinya berperilaku baik, memiliki sifat jujur dan sabar.

Kedua, ojo dengki srei, dahwen kemiren, pekpinek barange liyan. Artinya tidak boleh memiliki sifat iri dengki, rasa keinginan memiliki dan mengambil hak orang lain.

Ketiga ojo mbedo mbedakno sapodo padaning urip, kabeh iku sedulure dewe. Artinya jangan membeda-bedakan sesama manusia, semua adalah saudara.

Keempat ojo waton omong, omong sing nganggo waton yang artinya jangan asal bicara, namun bicara lah dengan aturan. Lalu yang kelima biso roso rumongso atau memiliki arti jadilah manusia yang memiliki rasa empati.(rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *