Suaradesa.co (Purwosari) – Pemerintah Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendorong desa-desa di wilayahnya untuk kreatif memaksimalkan potensi yang ada untuk meningkatan ekonomi masyarakat.
Salah satu desa yang sedang didorong adalah Puwosari. Desa ini memiliki sejumlah potensi yang bisa dijadikan desa wisata. Di antaranya kebun kelengkeng dan alpukat, kebun bunga, kebun hidroponik, Batik Bojonegoro, dan kampung wisata.
Di Desa Purwosari ada 100 pohon Kelengkeng dan Alpukat, serta kebun bunga yang dikembangkan oleh Kepala Sekolah SDN Purwosari 3, Harunik. Kemudian kebun hidroponik di Dusun Korgan yang dikembangkan oleh Wahyu Wibowo. Kebun tersebut berisi sayur-sayuran dan bisa dikembangkan ke tanaman lainnya. Selain itu, kerajinan Batik Bojonegoro di Desa Purwosari juga mulai tumbuh dan berkembang. Kerajinan ini melibatkan ibu-ibu rumah tangga.
Sekretaris Kecamatan Purwosari, Enggar Dyahrini Mukti melihat Desa Purwosari mempunyai potensi untuk berkembang menjadi desa wisata. Potensi yang dimiliki tersebut menjadi modal untuk mewujudkan impian tersebut.
“Itu bisa dikemas menjadi paket wisata yang menarik dan layak dikunjungi,” ujar Enggar, sapaan akrabnya, Senin (24//8/2020).
Wanita yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu menjelaskan, Desa Purwosari bisa diproyeksikan menjadi desa wisata berbasis edukasi. Artinya, pengunjung dapat bejalar cara belajar bercocok tanam metode hidroponik dan cara membatik.
“Selain itu pengunjung bisa petik buah dan belajar cara bercocok tanaman dengan metode hidroponik,” tegas Enggar.
Sekarang ini, lanjut Enggar, pihaknya sedang mendorong untuk dikembangkan kuliner khas Desa Purwosari agar tumbuh kesempatan berusaha dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Sehingga wisata ini memiliki paket lengkap,” tambahnya.
Kepala Desa Purwosari, Umi Zumrothin menyampaikan potensi yang ada itu sekarang ini sedang dimaksimalkan dan dikembangkan agar menjadi desa wisata. Pengembangan yang dilakukan dengan memperbanyak pohon kelengkeng dan alpukat, lokasi kebun hidroponik, dan kebun bunga. Selain itu memperbaiki infrastruktur dan menambah sejumlah fasilitas di kampung wisata. Sekarang ini, lanjut Umi, di kampung wisata terdapat kolam renang anak-anak, dan beberapa fasilitas bermain.
“Kedepan akan kita tambah lagi fasilitasnya. Kita juga akan buat spot foto,” tegasnya.
Kades perempuan yang dilantik pada 6 April 2020 itu optimis jika Desa Purwosari menjadi desa wisata akan mampu membuka peluang usaha dan kerja bagi warganya. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi dan mensejahterakan masyarakatnya. Karena itu dirinya berharap ada dukungan dari Pemerintah Kecamatan, maupun Pemerintah Kabupaten untuk mengembangkan potensi yang ada menjadi desa wisata.
“Semisal bisa memberi bantuan tambahan bibit buah-buahan, atau pelatihan-pelatihan bagi perajin batik,” ujarnya.(*rin)