Kabar Desa

KKN STIT Mubo Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

448
×

KKN STIT Mubo Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Bojonegoro) – Hasil panen yang berkualitas merupakan hal yang diinginkan oleh setiap petani. Tentu hasil panen yang terbaik membutuhkan pupuk yang memadai.

Namun seiring berjalannya waktu, dengan pemakaian pupuk kimia secara terus menerus akan berdampak pada kondisi tanah yang kurang sehat.

Oleh karena itu, bekerja sama dengan LPK Bhumanyu Institute, mahasiswa KKN STIT Muhammadiyah Bojonegoro yang bertempat di Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari bahan-bahan organik seperti dari dari urine kelinci, urine sapi, air leri, tetes tebu.

Pelatihan pembuatan pupuk yang berlangsung pada hari Selasa (10/1/2023) ini mengundang kelompok tani (gapoktan) yang ada di Desa Sumberarum.

Pembuatan POC ini memiliki nilai strategis, yakni selain bahannya yang ramah dengan tanah (tidak merusak tanah), pupuk organik cair ini berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Sehingga nantinya lahan pertanian tidak terus menerus bergantung pada pupuk berbahan kimia sintetis.

“Alhamdulillah peserta yang hadir sebanyak 21 petani dari Desa Sumberarum,” ujar Ketua panitia pelaksana, Nurul Huda.

Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan ini adalah Yaumitdin Sugianto, S.P. dan Nowo Heriyono, S.So., M.M.. Yaumitdin memulai kegiatan ini dengan menampilkan presentasi terkait dengan faktor-faktor yang memngaruhi hasil panen.

“Hasil panen yaitu benih yang unggul, kondisi tanah yang sehat, serta kesadaran dari diri sendiri para petani,” ujarnya.

Yaumitdin juga menekankan tentang pentingnya petani menggunakan pupuk organik karena selain bahannya yang ramah dengan tanah (tidak merusak tanah), pupuk organik cair ini berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Selesai emnyampaiakn materi dan presentasi, pemateri mendampingi peserta dengan memberi praktik langsung cara membuat POC. Pada kesempatan ini praktik pembuatan POC dengan menggunakan bahan dari urine kelinci.

Urine kelinci dicampur dengan air leri, tetes tebu, dan EM4. Urine kelinci berfungsi sebagai anti mikroba agar dapat menghambat dan mematikan pertumbuhan mikroba, sedangkan air Leri berfungsi untuk menyuburkan tanaman, tetes tebu berfungsi sebagai glukosa dan EM4 sebagai zat emulsi.

“Jika kesulitan dalam mencari urine kelinci maka bisa diganti dengan memakai urine sapi,” ujar Yaumitdin.

Kepala Desa Sumberarum, V Sugeng, berharap bahwa kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN ini dapat menambah kemandirian dan pengetahuan para petani, dan mudah-mudahan produktivitas hasil pertaniannya meningkat.

“Kami memberikan apresiasinya kepada mahasiswa KKN STIT Muhammadiyah Bojonegoro karena atas kreativitas dan inovasinya memberikan sarana berupa pelatihan bagi bapak-bapak Gapoktan Desa Sumberarum,” ujarnya.

Acara yang berlansgung di Balai Desa Sumberarum ini diselingi dengan pembagian door prize dari panitia kepada peserta terpilih.

Anggota Kelompok Tani Bumi Arum, Yani dan Surgianto dari kelompok Tani Makmur yang mendapat hadih door prize.

Acara ini tampak berjalan meriah dengan antusiasme dari para peserta. Pasalnya setelah acara ditutup, para peserta yang belum puas dengan pemaparan dan praktik langsung pembuatan POC memberanikan diri untuk berkonsultasi dan bertanya kepada pemateri. (kim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *