Suaradesa.co (Mojodelik) – Di tengah gerusan modernisasi yang semakin masif, kearifan tradisinal dan nilai-nilai luhur budaya masih terus dijaga. Hal itu sangat terasa hari ini, Kamis (14/01/2021) di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Kepala Desa Mojodelik, Yuntik Rahayu berkomitmen tidak akan meninggalkan budaya leluhur> Hal ini dilakukan agar generasi muda tidak lupa akan semangat menjaga budaya nenek moyangnya.
“Memang terkesan jadul, tapi beginilah cara kami menghormati keluhuran budaya,” ujar wanita yang juga merupakan seorang pengusaha ini.
Demi mewujudkan hal itu, tak kurang 500 warga setempat terutama kaum wanita mengikuti kegiatan “tandur” atau menanam padi secara tradisional.
“Warga sangat antusias, saya senang melihat warga saya bahagia dan ikut serta dalam menjunjung tinggi keluhuran budaya nenek moyangnya,” lanjut Yuntik.
Dengan di iringi gamelan Jawa, kegiatan ini semakin terasa nilai-nilai kearifannya. Yuntik mengaku, meski jaman modern dan semua serba canggih, ia lebih memilih melibatkan banyak warga setiap kali musim tanam seperti ini.
“Saya tidak mau menggunakan mesin tanam, saya ingin warga saya juga ikut menikmati dan turut serta menjaga budaya nya sendiri. Saya akan terus menjaganya agar hal ini tidak dilupakan dan tergerus oleh perkembangan jaman,” imbuhnya.
Mojodelik adalah desa dengan sumber daya alamnya yang melimpah. Sumber minyak dan gas yang ada di daerah tersebut, selama ini dikerjakan oleh ExxonMobil Cepu Limited.
Salah satu warga, Yayuk L. Munir mengungkapkan, di bawah kepemimpinan Kades Yuntik Rahayu, pembangunan sangat dirasakan masyarakat. Menurutnya, kades wanita ini mengubah wajah Desa Mojodelik semakin indah dan berkepribadian.
“Beliau adalah ikon bumi minyak,” kata wanita yang selama ini aktif di lembaga desa tersebut.
Tak hanya itu, Pemdes Mojodelik berhasil menginisiasi destinasi wisata “Puthuk Kreweng” yang kini mulai dikenal oleh masyarakat luar.(*)