Kabar Desa

Inovasi Pertanian di Lahan Gersang: Desa Sukodono Sukses Budidayakan Melon di Greenhouse

292
×

Inovasi Pertanian di Lahan Gersang: Desa Sukodono Sukses Budidayakan Melon di Greenhouse

Sebarkan artikel ini
Inovasi Pertanian di Lahan Gersang: Desa Sukodono Sukses Budidayakan Melon di Greenhouse
Inovasi Pertanian di Lahan Gersang: Desa Sukodono Sukses Budidayakan Melon di Greenhouse

Suaradesa.co – Desa Sukodono, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang dikenal dengan lahan pertaniannya yang gersang dan ketergantungan pada pertanian tadah hujan, berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berinovasi.

Melalui metode greenhouse, Pemerintah Desa Sukodono bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sukses membudidayakan melon dengan hasil yang menjanjikan.

Kepala Desa Sukodono Agam Prasetya mengatakan, dengan dukungan dana desa sebesar Rp 12 juta, kini telah berdiri tiga greenhouse yang tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak sekolah.

Mereka dapat melihat langsung proses budidaya dan menikmati kesegaran buah melon hasil panen.

Greenhouse yang terletak di kawasan Balai Desa Samirplapan ini berdiri di atas lahan seluas 420 meter persegi dan mulai dikembangkan sejak tahun 2023.

Sistem hidroponik yang diterapkan dalam budidaya ini mendapat pendampingan khusus dari petani melon berpengalaman. Saat ini, sekitar 800 batang pohon melon jenis Rock Melon Ceria dan Kirani berhasil ditanam, dengan hasil produksi dua buah per pohon dengan berat satu hingga dua kilogram per buah.

Baca Juga :  Kepala Desa Sumberjokidul Melantik Dua Perangkat Desa Baru

“Keunggulan varietas melon ini adalah ketahanannya terhadap penyakit serta kemudahan dalam perawatannya dibandingkan dengan jenis melon lainnya,”tambahnya.

Dengan harga jual Rp 15 ribu per kilogram, warga dapat langsung membeli melon segar dari kebun. Selain itu, melalui BUMDes Sukodono, produk melon ini juga telah dipasarkan di minimarket setempat.

“Sebagai desa yang mengandalkan sektor pertanian, masyarakat Sukodono sebagian besar bekerja sebagai petani jagung dan buah mangga untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga,”paparnya.

Tantangan utama dalam pengembangan pertanian di desa ini adalah keterbatasan air, yang kini mulai diatasi melalui program pengeboran yang telah berhasil memasok kebutuhan sekitar 500 rumah tangga.

Dengan luas tanah pertanian mencapai 625 hektar yang ditanami berbagai tanaman palawija, BUMDes Sukodono juga terus mengembangkan unit usaha, termasuk penyewaan alat mesin pertanian seperti perontok jagung dan pengolahan padi.

Baca Juga :  Ademos Ajak Masyarakat Inovasikan Produk Olahan Singkong dan Pisang

“Fokus utama BUMDes bukan hanya mencari keuntungan, tetapi juga memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat desa, terutama dalam menghadapi kendala pemasaran hasil pertanian,”tandasnya.

Sebagai solusi, Pemerintah Desa Sukodono berencana membangun gudang penyimpanan untuk menampung hasil pertanian dan menstabilkan harga pasar.

Kolaborasi antara BUMDes, Pemerintah Desa, dan petani menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Inovasi dalam budidaya melon ini membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, lahan kering sekalipun bisa menjadi produktif dan menguntungkan bagi masyarakat desa.

Kini, buah melon yang tumbuh di halaman Balai Desa Sukodono mulai dipanen dan dinikmati oleh warga. Greenhouse ini pun semakin menarik perhatian masyarakat, baik sebagai destinasi edukasi maupun sumber melon berkualitas premium.

Dengan semangat inovasi dan gotong royong, Desa Sukodono berhasil mengubah tantangan menjadi peluang untuk masa depan pertanian yang lebih cerah.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *