Suaradesa.co (Bonorejo) – Yayasan Daun bendera Nusantara (FIELD) menggelar acara sosialisai sekolah lapang padi dan pekarangan, Minggu (13/9/2020) di Balai Desa Bonorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Acara yang dihadiri oleh lurah Bonorejo, perwakilan dari FIELD, Tim pemandu Petani dan 20 warga setempat ini bertujuan untuk memperkenalkan penggunaan Agen Hayati dalam pertanian dan lahan pekarangan. Penggunaan agen hayati untuk meningkatkan kesuburan tanaman sehingga menambah income bagi keluarga.
“Agen Hayati adalah metode pertanian yang menggunakan bakteri dan mikroba alam untuk memperbaiki struktur tanah, pemupukan dan mengontrol hama sehingga tanaman lebih sehat dan subur. Dengan Agen hayati ini diharapkan para petani dapat melepas ketergantungan pada pupuk dan pestisida pabrikan yang memiliki berdampak negatif pada lingkungan,” jelas salah satu pemateri dari FIELD.
Dalam proses bertani banyak petani yang sudah merasakan dampak negatif dari pemakaian pupuk juga pestisida pabrikan, salah satunya adalah hama menjadi resisten atau kebal terhadap pestisida pabrikan setelah dua atau tiga kali pemakaian. Selain itu juga harga dan kelangkaan pupuk pabrikan menjadi masalah rutin yang dirasakan para petani setiap tahun.
Untuk Sekolah lapang padi di Bonorejo, peserta pelatihan menyepakati untuk menanam semangka selama pelatiahan, hal ini untuk diversifikasi produk pertanian juga karena persediaan air yang terbatas di daerah tersebut.
Dari 20 peserta, beberapa peserta yang telah menanam semangka dan masih mengalami banyak kendala terlihat antusias dalam sesi tanya jawab dan menyampaikan beberapa kendala yang ditemui selama menanam semangka.
“Pelatihan ini bermanfaat sekali. Kita dapat ilmu untuk menanam, tanaman subur dengan pupuk organik yang bisa dibuat sendiri jadi hemat,” ungkap Diah, salah satu peserta.
Dalam sekolah lapang Agen hayati ini para petani akan diberi pelatihan untuk membuat kompos , pupuk dan pestisida yang keseluruhan bahan berasal dari alam dan ramah lingkungan. Dengan membuat pupuk dan pestisida sendiri diharapkan dapat mengurangi ongkos produksi para petani dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Selain di Desa Bonorejo, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Desa Ngraho dan Desa Brabowan. (*)
Kontributor : D. Ratnasari
Editor : H. Ulya
Agen hayati harus bentuk agen ditiap kecamatan. Saya MOCHAMMAD HASIM SADURI D/A H. SADURI GUYANGAN RT 06 RW 01 TRUCUK BOJONEGORO.
* BERSEDIA JADI AGEN PUPUK HAYATI*