Suaradesa.co (Mejuwet) – Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan. Sifat sampah plastik memang tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik.
Secara alami, butuh waktu sampai ratusan tahun agar bisa terurai. Di desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, mereka yang peduli dengan sampah mulai mengumpulkan botol plastik di bawah komando ketua PKK Desa Mejuwet.
Namun, botol plastik yang terkumpul tidak langsung dijual secara kiloan. Lantas bagaimana?
Pemdes Mejuwet bersama dengan Creative Economy Center (CEC) Bojonegoro menyelenggarakan kegiatan pelatihan terkait pengolahan sampah ini, terutama botol plastik.
Peserta pelatihan diambil dari unsur PKK, kepemudaan, dan masyarakat umum. Pelatihan dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama fokus kepada edukasi sampah plastik dan pembuatan kerajinan dari botol plastik.
Sementara sesi kedua, fokus kepada pewarnaan dan finishing nya.
Adib Nurdiyanto selaku pemateri dalam pelatihan ini menyatakan bahwa CEC tidak hanya melatih, namun juga memfasilitasi penjualan produk kerajinan hasil pelatihan ini.
Botol plastik dan beberapa jenis sampah plastik yang lain ini dirangkai menjadi aneka kerajinan bunga.

“Harga kerajinan daur ulang di pasaran berkisar 25.000 hingga 45.000 Rupiah,” imbuhnya.
Diharapkan, dengan adanya kegiatan pelatihan ketrampilan ini tidak hanya mencetak prestasi di bidang lomba lingkungan tingkat Kabupaten Bojonegoro.
“Tapi juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi para perajin sampah plastik ini,” pungkasnya. (*Tya)







