Budal Ning TPS
Berita UtamaKabar DesaKabar Kota

Geliat Asman Toga Kunto Wijoyo Mojodeso di Tengah Pandemi Covid 19

456
×

Geliat Asman Toga Kunto Wijoyo Mojodeso di Tengah Pandemi Covid 19

Sebarkan artikel ini

suaradesa.co (Mojodeso)- Pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Indonesia. Asuhan mandiri (Asman) berupaya memelihara kesehatan dan mengatasi masalah kesehatan ringan secara mandiri dengan memanfaatkan TOGA (taman obat keluarga) dan ketrampilan akupresur untuk masyarakat, Kamis (29/10/2020). Hal ini sesuai dengan Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan mengatur tentang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional oleh pemerintah.

Dikenal dengan nama kelompok Asman Toga Kunto Wijoyo, kegiatan kelompok tersebut berpusat di Taman Kunto Wijoyo, Gang Basri RT 11/RW 02 Desa Mojodeso, Kecamatan Kapss, Kabupaten Bojonegoro. Taman ini terlihat meriah dan beraneka warna dengan pemanfaatan limbah batik sebagai catnya. Terdapat sekitar lebih dari 50 jenis tanaman di taman ini yang menjadi media edukasi bagi pengunjung.

Ketua Asman Toga Kunto Wijoyo, Adib Nurdiyanto mengatakan, nama kelompok ini diambil dari nama pusaka panah Kunto Wijoyodanu, yang mengandung semangat pemanfaatan tanaman obat dan pijat akupresur sebagai pusaka di masa sekarang untuk melawan aneka penyakit. Berbeda dengan kelompok Asman Toga pada umumnya yang banyak beranggotakan kaum hawa, kelompoknya justru di dominasi oleh peran dan aksi bapak-bapak baik dalam pemanfaatan Tanaman Herbal maupun pijat akupresur.

Baca Juga :  PAD Naik Pesat, Banggar DPRD Bojonegoro Apresiasi Kinerja Eksekutif

“Beratribut hijau, anggota kelompok selalu mengenakan blangkon,” ucapnya.

Adib melanjutkan, yang lebih unik dari kelompok ini adalah, produk olahan Toga nya berbahan dari aneka bunga dan dedaunan. Adapun jenis bunganya adalah Bunga Bougenville, Bunga Kemangi, Bunga Telang dan Bunga Pukul Empat. Sementara untuk dedaunan yang digunakan dalam produk olahan Toga antara lain meliputi Daun Binahong, Daun Kayu Putih, Daun Kelengkeng, Daun Sirih, Daun Sukun dan Daun Rumput Israel.

“Hasil olahan minuman ini sudah di uji laboratorium guna memastikan kandungan zat dan menjamin keamanan konsumen,” lanjutnya.

Baca Juga :  Perpustakaan Desa Begadon Mendapat Penilaian Lomba Tingkat Provinsi

Tampak sepi dan lengang di pagi hingga siang hari, aktifitas kelompok di taman Kunto Wijoyo ini justru bisa dijumpai saat sore dan malam hari.

Adib menambahkan, selama Pandemi justru yang banyak berkunjung adalah para mahasiswa baik dari dalam kota, seperti kampus STIKes Icsada, Unigoro, STIE Cendekia, Unugiri, IAI Sunan Giri, Akes Arga Husada maupun dari luar kota, misalnya dari kampus Trilogi Jakarta Selatan, UGM Jogjakarta, UIN Tulungagung, Unesa, Unair, UMM, UM dan Unibraw.

“ini sebagai suatu indikator bahwa kesadaran remaja terhadap produk herbal meningkat di saat Pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Bagi yang ingin berwisata edukasi di taman Kunto Wijoyo ini, bisa menghubungi ketua kelompok Asman Toga Kunto Wijoyo satu hari sebelum berkunjung.(*ror)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *