Teguh Farida
Kabar Desa

Gapoktan Desa Kunci Panen Kacang Tanah dengan Metode Biosaka

511
×

Gapoktan Desa Kunci Panen Kacang Tanah dengan Metode Biosaka

Sebarkan artikel ini
Sumber: Dinas Kominfo Bojonegoro

Suaradesa.co-Ririn Wedia

Bojonegoro – Dalam upaya mengembalikan kesuburan tanah di Bojonegoro, DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) bekerja sama dengan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Sumber Rejeki Desa Kunci, Kecamatan Dander, melakukan panen kacang tanah dengan menggunakan metode biosaka. Metode ini merupakan salah satu teknik pertanian yang ramah lingkungan, efektif, dan terjangkau untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi biaya produksi.

Menurut Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Perlindungan Tanaman DKPP Kabupaten Bojonegoro, RA. Retno Budiwidyanti, sebagian besar lahan pertanian di Bojonegoro mengalami rendahnya kandungan C organik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menyehatkan kembali tanah melalui penggunaan bahan alami atau organik, seperti biosaka.

Pihak DKPP berharap bahwa penggunaan bahan-bahan alami, termasuk biosaka dan pupuk organik, dapat terus disosialisasikan dan diterapkan di seluruh Bojonegoro. Dengan menggunakan biosaka, tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida, tanah dapat pulih dan kesuburannya dapat dikembalikan.

Baca Juga :  Bupati Bojonegoro Ajak Jagong Bareng Seniman Reog dan Jaranan

Petani pelaksana kegiatan, Mujianto, menjelaskan bahwa pada musim tanam sebelumnya, dia menggunakan 100 kilogram pupuk NPK dan 1 liter insektisida untuk lahan seluas 0,5 hektar, dan menghasilkan 3,15 ton polong kacang basah. Namun, setelah mengaplikasikan metode biosaka dengan 8 kali penyemprotan tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida, hasil panen pada musim tanam kali ini meningkat menjadi 3,6 ton polong kacang basah. Hal ini menunjukkan perubahan yang signifikan.

Selain mengurangi biaya produksi dengan pengurangan penggunaan pupuk NPK dan insektisida, penggunaan biosaka juga meningkatkan hasil produksi sebanyak 0,9 ton per hektar. Dalam kasus Mujianto, peningkatan pendapatan yang diterima mencapai Rp 5 juta. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan biosaka merupakan salah satu solusi efektif untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani.

Baca Juga :  92 Desa di Bojonegoro Telah Salurkan BLT DD Tahap Pertama

Biosaka bukanlah pupuk atau pestisida, melainkan elisitor yang memberikan sinyal untuk memperbaiki tanaman dan ekosistem. Metode pembuatan biosaka sangat sederhana, hanya menggunakan bahan-bahan dari rumput dan daun tanaman dalam pertumbuhan optimal. Biosaka dapat diterapkan pada semua komoditas tanaman dan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50-90 persen, sehingga menghemat biaya produksi.

Metode aplikasi biosaka menggunakan sprayer dengan posisi nozzle di atas tanaman dan disesuaikan dengan arah angin untuk memastikan penyebaran larutan yang merata. Panen kacang tanah dengan menggunakan metode biosaka ini dilakukan oleh Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Koordinator POPT Kabupaten Bojonegoro, UPT Proteksi TPH Wilker Bojonegoro, serta petani pelaksana kegiatan pada Selasa, 2 Mei 2023.(rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *