Suaradesa.co (Gayam) – Warga di Dusun Sumurpandan, Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendapatkan bantuan dari operator Lapangan Minyak dan Gas Bumi (Migas), Banyu Urip, Blok Cepu, berupa program pemberdayaan masyarakat (PPM) Fasilitas Sistem Pengelolaan Air Bersih.
External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin, mengatakan, ada sekitar 56 desa yang ada di sekitar Lapangan Banyu Urip, 12 diantaranya ada di Kecamatan Gayam. Sehingga, total ada 32 tower air yang sudah dibangun untuk mendukung fasilitas kebutuhan air bersih.
“Termasuk di Dusun Sumurpandan ini yang permasalahan utamanya adalah krisis air bersih,” ujarnya saat sambutan Serah Terima Program Peningkatan Fasilitas Air Bersih di Dusun Sumurpandan, Desa Gayam, Kamis (13/8/2020).
Dari puluhan desa ring 1 tersebut, EMCL mengupayakan program air bersih ini bisa menjangkau seluruh masyarakat. Terlebih, fasilitas di Lapangan Banyu Urip terbentang dari Kecamatan Gayam di Bojonegoro hingga Kecamatan Palang di Kabupaten Tuban.
“Kami meminta semua dukungan dari warga, pemerintah desa, maupun kabupaten agar target produksi bisa tercapai dan program pemberdayaan masyarakat berjalan maksimal,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, pemberian bantuan fasilitas air bersih kali ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat di Dusun Sumurpandan.
“Kami juga berharap, agar setelah program ini selesai pengelolaan air bersih oleh Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum atau Hippam bisa dinikmati selamanya tidak hanya dalam waktu singkat saja,” tandasnya.
EMCL meminta, agar masyarakat melalui Hippam bisa mengembangkan fasilitas air bersih ini secara mandiri sehingga bisa membentuk kemandirian di masyarakat.
Sementara itu, Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas, Jabanusa, Dimas Ario Rudhy, mengatakan, kedatangannya dari Surabaya adalah untuk memantau langsung program yang diberikan EMCL kepada warga sekitar operasi.
“Kami menilai program air bersih ini sangat bagus, dengan pembangunan puluhan tower untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga bisa membantu mengatasi permasalahan mereka selama ini,” ujarnya.
Menurutnya, tanpa dukungan dari semua pihak, maka EMCL, sebagai kontraktor SKK Migas, tidak akan bisa melaksanakan kegiatan ini dengan baik.
Pihaknya selalu mengupayakan untuk mendukung kegiatan dengan berkoordinasi Forpimda dan Forpimcam serta Pemdes supaya tidak terjadi tumpang tindih program.
“Kami minta dukungannya supaya bisa berkelanjutan tidak hanya program air bersih saja tetapi program yang lainnya juga,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Program Peningkatan Akses Air Bersih Berbasis Pada Pengelolaan Masyarakat di Desa Gayam Tahun 2020 Merupakan prorgam pengembangran masyarakat SKKMigas – EMCL bekerjasama dengan NGO SPEKTRA sejak tahun 2012.
Saat ini, suplai air di Desa Gayam harus bergantian karena debit air yang tidak mencukupi, sehingga Pemerintah Desa Gayam berinisiatif untuk membangun Tandon Air bersih di Dusun Gayam dengan kapasitas minimal 18 m3 atau setara dengan 18000 liter yang nantinya mampu untuk melayani 380 Sambungan Rumah (SR) dan Dusun Dambung dengan kapasitas minimal 18 liter untuk 342 SR.
Hadir dalam acara tersebut, Pemdes Gayam, Forum Pimpinan Komunikasi Kecamatan (Forkompimcam), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas PU Cipta Karya, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH).(*rien)