Suaradesa.co (Bojonegoro) – Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (DPU SDA) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyampaikan jika faktor alam telah menyebabkan tembok avoer di Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro roboh.
“Selain karena hujan deras yang menyebabkan banjir, lokasi tembok ada di rawa-rawa, sehingga bangunan terkena air terus menerus,”kata Kepala DPU SDA, Erick Firdaus, Jumat (13/5/2022).
Dia mengungkapkan, jika kualitas bangunan yang terbuat dari beton tersebut sudah sesuai rencana anggaran biaya (RAB). Terlebih, tingkat kekerasan tembok belum maksimal.
Meski demikian, karena masih dalam masa pemeliharaan kontraktor maka akan segera dilakukan perbaikan.
“Tembok ini dibangun untuk mencegah tergerusnya bibir avour,”tegasnya.
Erick memastikan, perbaikan segera dilakukan oleh kontraktor pelaksana meski terkadang masih dalam cuaca hujan. Hal ini, tentu mempengaruhi kondisi bangunan.
Untuk diketahui, pembangunan tembok tersebut adalah senilai Rp 1.213. 828.000 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 dan baru selesai dikerjakan oleh kontraktor.
“Tidak ada masalah dalam pembangunannya, jadi murni penyebab anjloknya tembok karena faktor alam,”pungkasnya. (*Rin)