suaradesa.co (Bojonegoro) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendorong pelestarian budaya peninggalan para leluhur di masa lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Budiyanto, mengungkapkan, selain untuk menjaga warisan nenek moyang, juga untuk melanggengkan nilai-nilai luhur dari kehidupan di masa lampau.
“Sehingga nilai-nilai tersebut terwariskan kepada generasi masa kini dan masa yang akan datang,” ujarnya, Senin (22/2/2021).
Selain menjaga warisan leluhur, juga mendukung sektor pariwisata. Seperti peresmian makam Raden Adipati Aryo Koesoemo Adinegoro, yang dikenal dengan Kanjeng Soemantri, Bupati Bojonegoro tahun 1916-1936, menjadi objek wisata religi.
“Karena warisan leluhur ini semuanya berbasis desa, bisa juga pemdes berperan aktif ikut melestarikan baik itu bangunan kuno, makam leluhur, dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku, selama ini bersinergi dengan pemdes untuk melakukan pendataan warisan-warisan budaya yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
“Harapannya, bisa meningkatkan potensi desa itu sendiri untuk menjadi wisata religi atau wisata budaya,” lanjut Budiyanto.
Sementara itu, Kepala Desa Canga’an, Kecamatan Kanor, Imam Subendi, mengaku, ada satu warisan luluhur yang sampai saat ini menjadi ikon di desanya.
“Kami punya masjid kuno dan merupakan masjid tertua di Bojonegoro,” jelasnya.
Masjid tersebut masih digunakan oleh masyarakat setempat untuk beribadah meski ada beberapa bangunan yang dipugar.
“Yang tidak diubah itu empat tiang masjid, bedug, dan karpet. Itu asli sejak dulu pertama kali dibangun,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, keberadaan masjid itu tidak hanya menjadi ikon Desa Canga’an tapi juga bagi Bojonegoro.
“Hanya saja, butuh support dari Pemkab untuk menjadikan masjid itu dikenal masyarakat luas,” pungkasnya. (*Tya)