Bojonegoro – Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK),
Nunung Nuryartono, melaksanakan kunjungan lapangan untuk memonitor dan evaluasi Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Desa Kedungrejo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro.
Nunung menyampaikan bahwa pemerintah giat berusaha mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem dengan mengintegrasikan program bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Dia optimis target nol persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 akan tercapai, sesuai harapan Presiden Joko Widodo.
“Bantuan sosial saat ini harus ditujukan secara tepat kepada kelompok miskin berdasarkan data yang tersedia,” ujar Nunung, merinci perubahan pendekatan distribusi bantuan sosial sejak masa pandemi Covid-19.
Nunung, didampingi Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto, menyambangi lima keluarga penerima manfaat untuk mengevaluasi program pembangunan rumah layak huni dan bantuan sosial lainnya. Dialog langsung dilakukan untuk memastikan efektivitas program.
“Kami ingin memastikan masyarakat miskin ekstrem mendapatkan bantuan dan merasakan manfaatnya.
Dengan begitu, kehadiran negara terasa langsung oleh masyarakat miskin,” tegas Nunung.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga meluncurkan program unggulan, termasuk bantuan pembangunan lantai dan dinding rumah serta program ‘rantang kasih’ untuk warga lansia.
Sementara itu, Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) telah disediakan sebagai basis data yang dapat diakses oleh berbagai pihak untuk memperkuat akurasi penerima program.
Kabupaten Bojonegoro menerima penghargaan insentif fiskal dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dalam mengatasi kemiskinan ekstrem.
Kunjungan ini juga melibatkan diskusi dengan tokoh masyarakat serta dihadiri oleh pejabat daerah, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Anwar Mukhtadlo. (fa/rin)
