Suaradesa.co (Gayam) – Camat Gayam, Agus Hariana mengaku belum mengetahui pasti adanya keluhan warga di Dusun Sumurpandan, Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Karena belum ada laporan dari warga ya berarti kan tidak ada yang krisis air bersih,” ungkap Agus saat dikonfirmasi suaradesa.co, Minggu (18/10/2020).
Diungkapkan, jika warga yang tinggal di sekitar Lapangan Banyu Urip, mengeluhkan krisis air bersih, bisa melaporkan kepada pemerintah desa dan dilanjutkan ke Kecamatan untuk mendapatkan bantuan air bersih dari Kabupaten.
“Apalagi, kebutuhan warga itu sudah dikelola oleh masing-masing Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM),” tegasnya.
Namun, pihaknya berjanji akan mengecek langsung ke lokasi untuk memastikan apakah warga di Dusun Sumur Pandan di RT 16 benar-benar krisis air bersih.
“Besok kita cek ke lokasi, benar atau tidak kalau warga sedang krisis air bersih,” imbuhnya.
Sementara itu, warga yang mewanti-wanti tidak disebutkan namanya mengaku tidak melaporkan kondisi kekurangan suplai air ke pemerintah desa.
“Kalau lapor malah takut, saya orang awam. Ya kalau masih bisa minta tetangga yang airnya lancar lebih baik minta daripada lapor,” ungkapnya.
Sebelumnya, salah satu warga Dusun Sumur Pandan RT 16 RW 3 Desa Gayam, mengaku tidak mendapatkan suplai air bersih saat musim kemarau. Meski Agustus 2020 lalu, mendapat bantuan fasilitas air bersih dari operator Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCl). (*rin)