Suaradesa.co (Ledok Kulon) – Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Anna Mu’awanah, menegaskan, keberadaan makam Ki Andong Sari di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro, perlu dilestarikan.
“Bahkan sebelumnya, makam Ki Andong Sari tidak seperti ini. Lalu, dilakukan perbaikan,” ujar Bupati Anna usai memberangkatkan Kirab Pusaka Ki Andong Sari, Selasa (1/9/2020).
Dalam kesempatan mengikuti rangkaian Haul Ki Andong Sari ini, Bupati wanita pertama di Bojonegoro merefleksikan kepemimpinan Ki Andong Sari yang dulunya merupakan Bupati Ngrawan Badander (sekarang menjadi dukuh di Desa Ngraseh, Kecamatan Dander) dengan sifat mempertahankan keadilan kepada seluruh rakyatnya.
“Kepemimpinan Ki Andong Sari ini sesuai dengan Pancasila sila ke lima, dia mempertahankan rasa keadilannya pada rakyatnya,” tukas Bupati.
Saat ini, lanjut Bupati Anna, tidak hanya makam Ki Andong Sari saja, namun melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, pihaknya mulai melakukan inventarisir makam-makam leluhur untuk diperbaiki.
“Kami minta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk melestarikan makam leluhur sebagai salah satu budaya lokal Bojonegoro,” tandasnya.
Juru Kunci Makam Ki Andong Sari, Muhammad Suwono, mengaku senang dengan perhatian Pemkab Bojonegoro termasuk kehadiran Bupati Anna Mu’awanah sejak perayaan Haul dilaksanakan.
“Kami senang Bupati Anna, memberi perhatian terhadap leluhur warga di Kelurahan Ledok,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia Haul, Heri Susanto melihat cara memperlakukan pusaka milik Ki Andong Sari oleh Bupati Anna saat memegang pusaka terlihat menjiwai.
Sehingga, berharap kepemimpinan Ki Andong Sari atau dulunya dikenal sebagai Aryo Mentaun juga mendarah daging di Bupati Anna.
“Ibu Bupati tadi nampak pantas sekali saat memegang pusaka milik Ki Andong Sari, harapannya bisa menjadikan Bojonegoro lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.(*rin)