Suaradesa.co (Bojonegoro) – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tanggir Mandiri milik Pemerintah Desa Tanggir, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro bergerak pada unit usaha pertanian dan Himpunan Pemakai Air Minum (HIPAM).
BUMDes yang berdiri sejak tahun 2019 bermodal dana dari APBDes dan APBD bekerja sama dengan kelompok tani desa untuk menjual bibit tanaman dan pupuk bersubsidi sepert urea, ponska, za dan petroganik dengan harga yang sudah ditetapkan oleh ketua kios.
Jenis bibit tanaman yang dijual juga beragam jenisnya dari padi sampai jagung dengan varian harga Rp55.000 sampai Rp90.000 ribu tergantung kualitas bibit.
“Ada bibit padi yang paling murah itu 55ribu, bibit jagung paling murah 45ribu dan yang paling mahal kisaran 90ribu,” kata Imam Syahudi, pengelola BUMDes Tanggir Mandiri (8/5/2021).
Selain itu, BUMDes ini memiliki unit HIPAM yang warganya cukup membayar Rp1.500 per meternya.
Penghasilan yang didapat dari unit BUMDes ini rata – rata 1 juta perbulannya, namun karena pandemi penghasilan BUMDes tidak menentu karena banyak warga yang hutang dengan sistem bayar panen.
“HIPPAM biasanya setor 3 bulan sekali, tergantung ketua unitnya dan juga karena mengerti keadaan warga banyak yang gagal panen jadi kita menoleransi nya,” ujarnya.
Tidak ada sanksi atau denda kepada warga yang telat membayar karena Pemerintah Desa Tanggir sangat memahami keadaan gagal panen yang dialami oleh warganya.(*Tya)