suaradesa.co (Bojonegoro)- Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro melakukan mitigasi bencana, Kamis (29/10/2020).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfa mengatakan, setelah memperoleh peringatan dari Badan Metereologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG), pihaknya lanjut menyampaikan peringatan dini melalui surat kepada seluruh camat untuk waspada terhadap bencana, khususnya di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang.
“Dapat peringatan dari BMKG langsung kami teruskan kepada camat se-Kabupaten Bojonegoro,” ungkapnya.
Ada 16 kecamatan yang rawan dilanda banjir luapan Bengawan Solo, antara lain di Kecamatan Trucuk, Kalitidu, Dander, Malo, Kota, Kanor, juga kecamatan lainnya.
Selain itu, lanjut Ulfa, terdapat sepuluh kecamatan yang rawan dilanda banjir bandang, antara lain, Kecamatan Sekar, Temayang, Gondang, Balen, Sumberrejo, serta kecamatan lainnya.
“Ada sejumlah desa tidak hanya rawan dilanda banjir luapan Bengawan Solo, tetapi juga rawan banjir bandang,” jelasnya.
Dia mencontohkan di Kecamatan Sumberrejo, ada satu desa yang rawan dilanda banjir, luapan Bengawan Solo, serta banjir bandang.
“Untuk daerah rawan tersebut kami secara intensif memantau kondisi kawasan-kawasan itu ketika hujan melanda,” paparnya.
BPBD juga mengimbau kepada masyarakat jika terjadi hujan deras disertai petir maupun angin, agar tidak berkendara dan keluar rumah.
“Kalaupun sedang berada di jalan, lebih baik berhenti dulu,” pungkasnya.(*ror)