Bojonegoro – Fenomena ‘eceng gondok’ yang tumbuh sepanjang lebih dari 5 km di Sungai Bengawan Solo telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Sungai ini, yang berperan penting sebagai sumber irigasi pertanian dan perikanan di Pulau Jawa, kini dipenuhi oleh eceng gondok, yang dapat menyebabkan pendangkalan sungai tersebut.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo telah mengambil tindakan untuk membersihkan enceng gondok ini sejak Minggu, (29/10/2023) kemarin.
Aksi pembersihan berlangsung di bawah jembatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, dan terus dilakukan hingga saat ini.
Priugik Maulana, Koordinator Embung Bojonegoro, mengungkapkan, pihaknya bersama relawan-relawan melakukan aksi pembersihan enceng gondok, tetapi hasilnya masih belum maksimal.
” Dia menambahkan bahwa dalam aksi pembersihan kali ini, BBWS Bengawan Solo bekerja sendirian tanpa bantuan dari relawan,”lanjutnya.
“Rencananya, aksi ini akan terus berlangsung hingga 20 hari ke depan atau bahkan mungkin satu bulan ke depan, dengan tujuan untuk mencapai hasil yang maksimal,” tukasnya.
BBWS Bengawan Solo telah menurunkan satu unit ekskavator dan tiga kendaraan dump truk pada hari Minggu, dan mereka berencana untuk membawa perahu pemecah yang akan didatangkan langsung dari Solo pada hari Kamis.
Setiap harinya, BBWS Bengawan Solo mengerahkan sekitar 30 hingga 40 personil untuk membantu dalam kegiatan pembersihan enceng gondok ini. Priugik Maulana berharap partisipasi masyarakat dan relawan akan menjadi kunci kesuksesan aksi ini.
“Kegiatan ini dapat berhasil jika kita melakukannya bersama-sama,” tutupnya.(sya/rin)