Bojonegoro – Tim Pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko menggelar musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian/ganti untung pengadaan tanah Bendungan Karangnongko di Balai Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kamis (3/11/2023).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan SDA Bojonegoro, Hery Widodo, mengungkapkan, pemilik 38 bidang dari tiga dusun yakni Ngelo, Matar, dan Njeruk ikut hadir untuk menyepakati harga berdasarkan perhitungan aprraisial tim KJPP.
“Dari 38 bidang tanah, hampir 95 persen semua setuju dan tanda tangan untuk menerima ganti untung,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngelo, Tri Maryono, mengungkapkan, masih ada warga pemilik 204 bidang yang sebelumnya menolak diukur kini mulai berubah pikiran.
“Ada sisa 204 bidang yang belum diukur, pemiliknya sudah mau diukur. Tapi belum tahu apa nanti mereka minta ganti untung atau relokasi,”tukasnya.
Sucipto (45), Warga Dusun Matar, bersyukur telah mendapatkan nilai yang sesuai untuk tanah, bangunan, ternak dan pepohonan yang dimilikinya. Ada sekitar Rp2 miliar lebih yang diterimanya dari Pemerintah.
“Alhamdulilah, dapat Rp2 miliar lebih,” ungkapnya bahagia.
Setelah Desa Kalangan, hari ini giliran Desa Ngelo yang mendapat pengumuman besaran ganti untung yang diterima. Rata-rata, warga dari dua desa tersebut mendapatkan harga sebesar Rp300 juta hingga Rp2 miliar lebih.
Harga tersebut, berdasarkan perhitungan aprraisial yang cermat dari tim KJPP.
Nantinya, pembayaran akan dilakukan melalui Bank yang telah disepakati.(rin/zen)