Suaradesa.co (Bojonegoro) – Sirih merupakan salah satu tanaman yang merambat dan banyak dijumpai di sekitar. Tanaman ini dikenal berkhasiat dan banyak digunakan sejak nenek moyang dalam berbagai kebutuhan medis.
Kakek dan nenek-pun dahulu banyak yang menggunakan sirih untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Kandungan zat pada tanaman sirih sangat baik bagi kesehatan manusia. Yakni kandungan saponin, tannin, eugenol, dan berbagai jenis minyak esensial. Namun sayangnya, generasi muda saat ini enggan mengkonsumsi olahan daun sirih karena aroma dan rasa-nya yang dianggap kurang bersahabat.
Perangkat Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Adib Nurdiyanto, telah mengamati potensi sirih ini terutama disaat Pandemi melanda.
Adib kemudian memanfaatkan daun sirih untuk membuat dua produk, yakni cairan antiseptik dan minuman herbal. Uniknya, minuman herbal yang dibuat oleh Dosen STIKes ICSADA ini tidak terasa pahit dan tidak beraroma menyengat.
Adib menyampaikan bahwa kuncinya ada pada komposisi bahan yang tepat, dalam hal ini, Adib membuat kombinasi daun sirih dan bunga Telang.
Untuk menjamin keamanan para penikmat minuman buatannya, Adib melakukan uji laboratorium pada minuman daun sirih tersebut. Dari hasil uji laboratorium ini, diketahui bahwa minuman ini mengandung zat aktif seperti Saponin, kaemferol, asam sitrat, steroid dan kalsium.
“Banyak pembeli dari Surabaya dan Blora yang mengkonsumsi minuman ini dan merasakan efek positif, terutama para penderita gangguan prostat,” tukasnya.
Minuman ini memiliki warna hijau kebiruan dan tanpa ampas. Kemasannya pun menarik layaknya minuman kekinian sehingga banyak remaja yang tertarik mengkonsumsi minuman ini untuk meningkatkan imun tubuh.(*Tya)