Suaradesa.co (Bojonegoro) – Akses sarana transportasi masyarakat disekitar Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro menuju Kecamatan Rengel (Tuban) masih tradisional. Tepatnya di Desa Semambung, tampak dua perahu penyebrangan melintasi sungai yang menghubungkan kedua kota tersebut. Terisi penuh kurang lebih 17 orang dengan warga yang berkendara motor bersiap memulai kegiatan.
Berbagai lapisan masyarakat hari ini beraktifitas seperti biasa, diiringi mesin perahu yang menderu kencang.
Kurang lebih warga harus menunggu lima menit paling cepat hingga perahu penyeberangan terisi penuh. Untuk melintasi sungai, memakan waktu tiga menit dan dua menit untuk turun dari perahu. Dengan total penyeberangan 10 menit.
Tentunya pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban diharapkan dapat membantu akomodasi warga agar lebih cepat sampai.
Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Jembatan penghubung Kanor (Bojonegoro) – Rengel (Tuban) dilaksanakan Jumat (9/4/2021) di Desa Semambung sebagai penanda dimulainya pembangunan jembatan.
Turut hadir, Bupati Bojonegoro Anna Muawannah, Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussein, Wakil Bupati Blora, Dandim 0813, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bojonegoro, forkopimpda, Kapolres, dan OPD terkait.
Kepala Dinas PU Bina Marga, Retno Wulandari menjelaskan, pembangunan jembatan sepanjang 210 meter terdiri dari 5 bentang menggunakan rangka baja tipe A. Dengan lebar jalur kendaraan 7 meter dan trotoar 2×1 meter. Dengan estimasi jika warga melintas melalui jembatan lebih kurang satu menit.
“Penghubung dua wilayah Desa semambung – Desa Ngadirejo berdasarkan anggaran APBD Bojonegoro tahun 2020 sebesar 88 Miliar 695 juta rupiah.”
Sementara itu, Bupati Anna mengatakan, semakin cepat infrastruktur dibangun semakin cepat membuka akses kawasan yang potensi.
“Sepanjang tidak salah regulasi kita akan terus bekerjasama dalam pembangunan. Akhir tahun semoga Jembatan Kanor-Rengel bisa diresmikan. Semoga kondisi alam bisa beriringan dan pembangunan jembatan cepat diselesaikan.”
Untuk itu pembangunan Jembatan Rengel-Tuban perlu dikawal bersama-sama dengan masyarakat sekitar agar pembangunan berlangsung lancar.
Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussein, dalam sambutannya mengatakan, sangat berterima kasih dengan pembangunan jembatan penghubung dua wilayah ini.
“Jembatan ini nantinya menjadi penghubung dua wilayah dan akan membawa perkembangan pertumbuhan ekonomi dari dua wilayah. Dengan dibangun jembatan akan ada hubungan yang makin semakin intens,” tuturnya.
Paduki, warga Kecamatan Kanor, mengatakan sangat senang dengan adanya pembangunan jembatan yang menghubungkan dua wilayah Desa Semambung-Desa Ngadirejo.
“Sehari-hari lewat sini karena paling dekat,” ujar pria yang bekerja di Depo Semen Tuban itu.
Paduki menambahkan, dengan adanya jembatan, tentunya akses lebih cepat daripada menggunakan perahu tradisional.
“Kalau nyebrang pakai perahu pulang-pergi 4 ribu. Nunggu lama sampai perahu penuh. Kalau ada jembatan jadi lebih cepat,”pungkasnya. (*Rilis)