Suaradesa.co (Bojonegoro) – Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah kronis yang melanda Kabupaten Bojonegoro. Hal ini terlihat masih banyaknya kasus peredaran sabu dan tertangkapnya pengguna serta pengedar narkoba dalam beberapa bulan terakhir.
Pemerintah mengedepankan peran Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama masyarakat dalam rangka mencegah dan memberantas peredaran Narkoba di Indonesia.
Melalui Sat Resnarkoba Polres Bojonegoro, upaya pencegahan dan pemberantasan Narkoba dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pertama, Preemtif yaitu upaya pencegahan yang dilakukan secara dini. Kedua, Preventif yaitu upaya yang sifatnya strategis dan merupakan rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang, namun harus dipandang sebagai tindakan yang mendesak untuk segera dilaksanakan. Ketiga, Represif, merupakan upaya penanggulangan yang bersifat tindakan penegakan hukum mulai yang dilakukan oleh intelijen.
Ketua Creative Economy Center (CEC), Adib Nurdiyanto, menuturkan dengan menginisasi acara ini, pihaknya mengajak berperang melawan narkoba.
“Maka kita harus punya bekal yang cukup, berupa wawasan kesehatan dan wawasan hukum tentang narkoba,”tukasnya.
Pelaku ekonomi kreatif dalam skala UKM dan IKM, tentunya punya banyak pembeli dengan beragam karakter dan perilaku nya. Penting bagi seorang pelaku usaha untuk mengenali indikasi penggunaan narkoba baik di lingkup internal badan usaha maupun di lingkup eksternal guna mencegah tindakan kejahatan yang dipicu oleh penggunaan narkoba.
Ketua STIKes ICSADA Bojonegoro, Nurul Jariyatin, menyampaikan, kampus ungu sangat mendukung semua kegiatan guna mencegah peredaran narkoba di masyarakat bersama Satreskoba Polres Bojonegoro.
“Efek narkoba sangat erat kaitan nya dengan kesehatan, itu lah mengapa dosen dan mahasiswa di kampus kesehatan harus faham betul tentang jenis dan penyalahgunaan narkoba,”tukasnya.
Kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta dari kalangan pelaku ekonomi kreatif, dosen, yune Bojonegoro dan mahasiswa. Antusiasme peserta sangat luar biasa ditunjukkan dengan banyak nya pertanyaan yang ditanyakan saat sesi tanya jawab. Sebagai apresiasi para peserta yang bertanya, pihak Sat Resnarkoba Polres Bojonegoro memberikan kaos sebagai media campaign melawan narkoba bertuliskan HANI (Hari Anti Narkoba Internasional). (rin)