Suaradesa.co (Bojonegoro) – Kinerja Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 patut diacungi jempol. Pada akhir tahun 2021, capaian serapan anggaran sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat menunjukkan angka positif. Per tanggal 31 Desember 2021 realisasi belanja daerah sebesar Rp5,073 mencapai 80,75 persen.
Dengan hasil kerja maksimal dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut, membuktikan langkah kongkrit memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan efektif dan efisien.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Luluk Alifah, mengaku, jika serapan anggaran tahun 2021 mencapai 80,75 persen persen atau Rp5.073 T dari pagu APBD 2021 sebesar Rp6,2 T.
Baca Juga : Pastikan Blora Dapat Manfaat Dari Blok Cepu
Pada pos belanja operasi di antaranya belanja pegawai terealisasi 77.98 %. Dengan rincian belanja barang terealisasi 80.64%, belanja hibah terealisasi 80.31% , belanja bansos realisasi 97.09 %. Juga belanja bantuan keuangan terealisai 79.89%, belanja modal terealisasi 87.15%, belanja tak terduga pagu Rp178 M realisasi Rp3,5 M.
Luluk alifah mengatakan, capaian ini berkat komitmen kuat dari seluruh OPD dan seluruh pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Terutama untuk bersama membangun Bojonegoro secara merata, agar masyarakat dapat merasakan kesejahteraan bersama.
“Tidak ada ikhtiar yang sia-sia tidak ada doa tidak terjawab. Selamat tahun baru 2022, semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua dan menjaga kita di jalan yang lurus dan benar,” pungkasnya.
Percepatan realisasi serapan anggaran telah terlaksana demi pengawalan ketat terhadap program prioritas Pemkab Bojonegoro.
“Untuk belanja daerah terdiri dari beberapa komponen salah satunya belanja operasi. Dan Alhamdulilah sudah tercapai dengan maksimal semuanya,” tandasnya.
Pihaknya mengucapkan rasa terimakasih atas bimbingan dan motivasi dari Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah sehingga kinerja seluruh OPD bisa maksinal. (*Rin)