Suaradesa.co (Bojonegoro) – Program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berskala Mikro (PPKM Mikro) masih berlanjut di seluruh desa.
Salah satunya Desa Kabalan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Mewakili Kecamatan Kanor sebagai Desa Percontohan PPKM Mikro, Desa Kabalan menilai bahwa tidak tanggung – tanggung dalam melakukan giat PPKM Mikro.
Anggaran yang disiapkan PPKM Mikro di Desa Bakalan adalah sebesar Rp64 juta digunakan untuk menanam tanaman toga baik di Balai Desa maupun di rumah – rumah warga, penyediaan kolam lele untuk warga.
Sekretaris Desa Kabalan, Ferdi mengaku bahwa Pemerintah Desa sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Desa kami termasuk ketat, apalagi kalau ada hajatan wajib hukumnya untuk izin ke pemdes kalau tidak izin kami bubar paksa,” katanya kepada suaradesa.co (4/6/2021).
Bekerja sama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pemerintah desa menanam tanaman toga di rumah – rumah warga dan juga di Balai Desa.
Tanaman toga yang berada di Balai Desa dapat diambil warga secara bebas dan cuma – cuma.
Banyak warga desa yang biasa mampir ke balai desa untuk sekedar mengambil jahe, kunyit atau hasil tanam yang lain.
Sama dengan tanaman toga, kolam lele yang tersedia pun hasilnya dibagikan ke warga.
“Kemarin habis panen lele, sudah dibagikan ke warga desa yang kurang mampu tapi kami fokuskan ke warga yang sakit,” imbuh sekdes.
Winarno (37) seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari balai desa mengaku bahwa sering mengambil hasil tanaman toga yang berada di balai desa.
“Kadang kalau butuh saya mengambil disana, walaupun dirumah juga ada tanaman toga tapi belum tumbuh,” ujarnya.(*Tya)