Suaradesa.co (Bojonegoro) – Meskipun status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menurun di level 3 namun belum memberikan dampak signifikan pada sektor wisata lokal.
Saat ini, baik destinasi wisata milik Pemkab Bojonegoro maupun yang dikelola Pemerintah Desa belum ada kejelasan kapan dibuka kembali.
Ada tiga objek wisata milik pemkab diantaranya Khayangan Api, Waduk Pacal, dan Water Park Dander. Sementara data yang didapat menyebutkan ada sekitar 40 objek wisata berbasis desa.
Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pilanggede, Kecamatan Balen, Iwan Zuhdi, mengatakan, jika perputaran ekonomi disektor wisata selama PPKM terhenti.
“Artinya keluar masuk uang untuk sementara tidak ada, karena ada kebijakan penutupan sementara lokasi wisata,” ujarnya, Selasa (17/8/2021).
Dia mengatakan, rencana jika nanti Taman Pinggir Bengawan (TPG) telah dibuka kembali akan memperbanyak wahana bermain anak dan spot foto serta menerapkan wisata dengan pola baru.
“Prinsipnya tetep gembira ria dengan mengedepankan sisi kebersihan dan kesehatan,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, jika disela PKM ini wisata desa khususnya bisa meningkatkan kwalitas wahana, serta meningkatkan SDM pengelola dan karyawan wisata desa.
“Sebab wisata desa haru ini dituntut lebih inovatif agar wisatanya lebih mempunyai karakter dan selalu diingat oleh para wisatawan,”tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Budianto, mengungkapkan, masih menunggu petunjuk tekhnis dari pemerintah pusat untuk PPKM darurat.
“Jika PPKM darirat belum dicabut, ya semua wisata terpaksa ditutup dahulu,” imbuhnya.
Dia mengungkaojan, jika target pendaoatan di sektor wisata tahun ini Rp1,4 miliar. Namun realisasi belum ada 15 persen.
“Semoga segera dicabut PPKM dan wisata di Bojonegoro kembali dibuka,” pungkasnya. (*rin)