Suaradesa.co (Bojonegoro) – Sejumlah petani di Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegorp, Jawa Timur, mendapat berkah dari naiknya harga cabai. Para petani dapat meraup untung dua kali lipat lantaran harga cabai rawit di pasaran melambung tinggi.
Para petani cabe di Desa Nglampin Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro saat ini dapat menikmati hasil panennya, di sebabkan harga cabai di pasaran saat ini kian melambung tinggi hingga limapuluh tiga ribu rupiah perkilo gramnya.
Tingginya permintaan kebutuhan akan cabai rawit dan kurangnya stok menjadi pemicu mahalnya harga cabe di pasaran.
Sidah (61), salah satu petani cabe rawit di Desa Nglampin Kecamatan Ngambon mengatakan, biasanya sekali panen kurang lebihnya 20 kelo gram cabe merah, kini di tengah mahalnya harga cabe, Sidah bisa meraup untung dua kali lipat.
“Kami petani cabai senang. Karena merasakan dampak kenaikan cabai, yang dulunya sekali panen hanya mendapatkan uang ratusan ribu rupiah kini bisa mendapatkan untung dari hasil panen hingga jutaan rupiah,” ujarnya kepada awak media.
Petani cabai lain Sriwati(44) mengaku hanya bisa panen lima belas kelo gram cabai dalam dua hari. Hasil panen dijual ke pengepul dengan harga yang cocok.
“Harga cabai mahal karena cuaca tidak menentu. Sehingga mempengaruhi kualitas cabai bahkan banyak buah cabai yang busuk di karenakan cuaca yang tidak menentu,”akunya.
Mahalnya cabe rawit di pasaran menjadi kesempatan yang dinanti nanti para petani cabe untuk meraup untung besar, yang biasanya keuntunggannya selain disisihkan untuk modal selanjutnya, juga untuk membeli barang barang rumah tangga lainnya.(sya)