Suaradesa.co (Bojonegoro) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyampaikan, pertumbuhan ekonomi dengan minyak dan gas bumi (migas) tahun 2021 di Kabupaten Bojonegoro diperkirakan tumbuh sebesar 5,05 persen.
“Lebih tinggi 5,45 persen dibandingkan tahun 2020 yaitu -0,4 persen,” ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Anwar Murtadlo, Minggu (20/3/2022).
Sementara pertumbuhan ekonomi non migas diperkirakan tumbuh sebesar 0,98 persen naik 2,07 persen dibandingkan tahun 2020 yakni -1.09 persen.
“Banyak faktor yang membuat peningkatan ekonomi di Bojonegoro naik baik migas maupun non migas,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, meskipun produksi migas dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu menurun namun harga minyak mentah sekarang sejak 2021 cukup tinggi.
“Selain itu pembangunan di sektor infrastruktur seperti jalan dan jembatan memberi pengaruh besar pada eknomi masyarakat,” tukasnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi A, Miftahul Huda menyambut baik strategi kebijakan yang diterapkan Pemkab Bojonegoro di tengah Pandemi Covid-19 sehingga ekonomi masyarakat berangsur pulih.
“Ini artinya, program prioritas Bupati Bojonegoro dijalankan dengan baik oleh eksekutif dan dinikmati semua masyarakat,” imbuhnya.
Kendati demikian, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini, Pemkab Bojonegoro harus terus berbenah diri dan melakukan evaluasi kinerja. (*Rin)