Suaradesa.co (Solo) – Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina memperkuat relasi dengan pers melalui kegiatan Media Gathering area Jawa Timur, Selasa – Rabu (23-24/11/2021).
Acara tersebut berlangsung di Kota Solo, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dalam acara ini hadir sejumlah 80-an rekan media yang berasal dari beberapa daerah, yaitu Bojonegoro, Tuban, Rembang, dan Blora. Muhammad Arifin, General Manager Zona 11 menyambut langsung para awak media yang hadir.
Arifin menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan media atas kerja sama yang terjalin.
Acara yang bertema Gali Peluang Menjadi Uang “Strategi Gali Potensi Pemasaran Digital” ini menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak. Tak ketinggalan Arumi Bachsin sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrasnda).
Kang Emil, sapaan akrabnya, menyampaikan mengenai betapa pentingnya konten media yang tersaji untuk menentukan seberapa populer postingan yang kita berikan.
“Judul dari suatu konten dan juga strategi untuk penyebaran informasi itu menjadi hal yang penting dalam suatu pemberitaan,” katanya.
Menurut Emil, penggunaan media digital sebagai sarana berkomunikasi dengan masyarakat adalah sebuah keniscayaan. Mengomunikasikan sebuah program kepada publik melalui media digital, dalam hal ini media sosial, tidak akan efektif sebagai pencitraan, jika di lapangan program tersebut tidak bisa dieksekusi.
“Kita sekarang ini hidup di ruang kaca. Semua orang bisa melihat apa yang dilakukan pejabat publik,” kata Emil.
Itulah mengapa di akun pribadi seorang pemimpin publik mau tidak mau harus bisa memadukan kegiatan dalam kapasitas pribadi dan institusi.
Masyarakat tentu ingin tahu kehidupan pribadi seorang pejabat publik. Namun, porsi aktivitas pribadi dan keluarga tidak boleh lebih banyak daripada porsi kegiatan sebagai pejabat.
Arumi mengatakan, sepuluh tahun lalu media sosial dianggap lucu-lucuan.
“Kalau tidak pakai social media tidak gaul,” katanya.
Saat ini media sosial berfungsi untuk personal branding.
Namun istri Emil Dardak ini mengingatkan, tidak mudah menciptakan personal branding dengan menciptakan 100 persen citra diri baru.
“Banyak juga yang sekarang mulai melakukan hal itu. Tapi di tengah jalan sulit mempertahankan hal itu. Personal branding harus diri kita sendiri, tapi sisi baiknya,” katanya.
Personal branding pejabat publik, menurut Arumi, untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa pejabat bersangkutan memiliki kredibilitas baik. Ini berbeda dengan personal branding warga yang bukan pejabat publik yang lebih mudah.
Sebagai Ketua Dekranasda, Arumi mengatakan, cukup banyak cobaan untuk mengangkat branding produk UMKM.
“Soalnya masyarakat yang hendak beli, semakin kritis. Sekarang sulit kalau mau berjualan tidak mendeskripsikan barangnya. Kalau dulu kan tidak terlalu, yang penting bagus dan harga terjangkau,” katanya.
Sementara itu, Indra Zulkarnaen, Kepala Departement Kehumasan SKK Migas Perwakilan Jabanua, menyampaikan bahwa kegiatan industry migas memiliki tantangan tersendiri.
“Kegiatan industry migas memiliki resiko tersendiri dalam kegaitan operasinya, semoga dengan adanya kegiatan ini dapat terjalin komunikasi yang lebih lancer antar perusahaan dan rekan media,” kata Indra.
Widya Gustiani, Astman CommRel & CID menyampaikan bahwa kegiatan media gathering ini untuk lebih mempererat silaturahmi antara Pertamina dengan rekan media yang berada di Zona 11 dan Zona 12.
“Dengan beberapa kegiatan yang dilakukan 2 hari ini, semoga bisa lebih menguatkan sinergi antara Pertamina dan Rekan Media khususnya di Wilayah Bojonegoro, Tuban, Blora dan Rembang,” tutup Widya Gustiani. (*Rilis)