Suaradesa.co (Blora) – Ujian komputer yang digelar dalam tahapan pengisian kekosongan perangkat desa di Kecamatan Randublatung, sudah menggugurkan beberapa peserta.
Seleksi awal yang digelar Minggu (19/12/2021) kemarin,diikuti 359 peserta demi memperebutkan kekosongan 92 kursi perangkat desa.
Ujian itu sendiri dibagi menjadi 2 kelompok. 11 Desa melakukan unian di SMKN Jati-Doplang, sedangkan 5 desa dilaksanakan di STTR Cepu.
Salah seorang kepala desa, Suyatno, dikonfirmasi terkait hasil uji komputer mengungkapkan, kelompok 1 yang terdiri dari 11 desa diikuti 235 peserta dengan
kebutuhan 70 formasi.
“Dalam tes kemarin 2 peserta tidak hadir. Sedangkan 6 orang dinyatakan tidak mampu atau tidak lolos,” ujarnya, Senin (20/12).
“Untuk kelompok dua, informasinya bisa menghubungi Kades Kalisari,” ujar orang nomor satu didesa Pilang ini.
Saat disinggung, soal kemungkinan adanya “main mata”, Suyatno mengatakan jika, kemungkinan untuk melakukan kecurangan sangat minim. Ia membeberkan, adanya pihak ke-3 dalam ujian kali ini sangat kecil kemungkinan bisa bermain curang.
Kedua, hasil penilaian tes langsung muncul setelah siswa mengerjakan ujian.
“Prosesnya bukan menggunakan lembar jawab, tetapi seperti tes ASN. Saya rasa peluang untuk kolusi sangat kecil,” tandasnya.
Tes tulis sebagai lanjutan tahap berikutnya, panitia akan dilakukan bekerja sama dengan UNNES Semarang.
“Lokasinya di Semarang, namun untuk tanggalnya masih menunggu informasi lebih lanjut,” terang Kades Pilang ini.
“Saya sendiri menyerahkan hasil tes sepenuhnya kepada panitia. Siapa yang lolos berarti mereka yang layak dan memiliki kemampuan. Tidak ada KKN bagi kami,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Randublatung, Sutarso, saat dihubungi melalui sambungan WA, berharap tes bisa berjalan dengan transparan dan terbuka. “Siapa yang lolos, merekalah yang secara mental dan SDM siap mengemban tugas sebagai perangkat,” ungkapnya. (hans)