Suaradesa.co (Bojonegoro) – Penyediaan air bersih untuk kegiatan sehari – hari masyarakat Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, masih menggunakan pompa air dari sumur.
Saat musim kemarau, desa kerap mengalami kekeringan dikarenakan sumber air tanah yang tidak cukup.
Terlebih, desa ini belum ada saluran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Program Nasional Penyediaan Air Minum (PAMSIMAS) maupun Himpunan Pemakai Air Minum (HIPAM).
Sekretaris Desa Sidodadi, M. Ali Mustofa mengaku, jika sempat ada pemasangan selang PDAM namun hingga saat ini tidak ada kelanjutannya.
“Dulu ada pihak PDAM yang memasang pipa di sekitar balai desa sini, tapi sampai sekarang tidak ada info lebih lanjut,” ujarnya (17/5/2021).
Kekeringan saat musim kemarau kerap terjadi di Dusun Kendal yang memang terkenal susah sekali untuk mencari sumber air.
“Jika awal musim kemarau belum terasa kekurangan, tapi kalo sudah di akhir musim kemarau sampai tanah – tanah retak, warga sudah mulai kekurangan air,” imbuhnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah desa meminta bantuan truk tangki air ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro. Selain itu Desa Sidodadi kerap mendapat bantuan air bersih dari pihak swasta.
Saat musim kemarau, setidaknya ada dua truk tangki air yang menyetor air bersih ke desa. Dari tangki tersebut, air kemudian ditandon dalam wadah terpal yang juga didapat dari BPBD lalu warga mengambil air dari tandon tersebut.
Oleh sebab itu, untuk mengatasi kekeringan jangka panjang, tahun ini Pemerintah Desa akan membangun HIPAM yang nantinya ada di Dusun Kendal. Direncanakan, tahap awal ada 150 SR yang akan menerima manfaat HIPAM.
Pembangunan HIPAM ini akan bekerjasama dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro.
“Titik pengeboran sudah ada di RW 2 Dusun Kendal, memang difokuskan kesana namun jika bisa harus berguna bagi seluruh dusun juga,” kata sekretaris desa.
Harapannya dengan adanya HIPAM ini Desa Sidodadi sudah tidak lagi mengalami kekurangan air jika musim kemarau datang.
“Sekarang masih dalam tahap pembentukan tim pelaksana, sementara pembangunannya menunggu petunjuk dari Pemkab Bojonegoro,” pungkasnya. (*Tya)