Suaradesa.co (Bojonegoro) – Menentukan awal bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah. Tim Rukyatul Hilal Nahdatul Ulama yang berada dibawah Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), rabu 29 Dzulhijjah 1443 Hijriah. Di beberapa lokasi sudah ditentukan, bahwa seluruh lokasi tidak terlihat Hilal. Maka umur bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah digenapkan menjadi 30 hari atau istikmal.
“Atas dasar istikmal. Maka sesuai dengan pendapat al-Madzahib, al-Ar’baah atau sesuai dengan PBNU menggikhbarkan Awal Dzulhijjah jatuh pada Jumat PON atau tepat 1 Juli 2022,” tulis Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, Kamis (30/6/2022).
Sebagai informasi, LF PBNU telah mengeluarkan data hisab metode perhitungan ilmu falak awal Dzulhijjah 1443 Hijriah. Diantaranya dengan menggunakan sistem hisab jama’i (tahqiqy tadqiky ashri kontemporer) khas Nahdlatul Ulama, Rabu Legi 29 Dzulqa’dah 1443 H.
“Data tersebut menunjukkan ketinggian hilal awal Dzulhijjah 1443 Hijriah, berada di atas ufuk. Tepatnya + 2 derajat 11 menit 00 detik dan lama hilal 11 menit 38 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT,” paparnya.
Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Legi 29 Juni 2021, pukul 09:52:15 WIB. Hal ini menunjukkan bahwa Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022 Masehi. “Kepada warga Nahdliyin dan umat Islam umumnya. Selamat memasuki bulan Dzulhijjah, dan menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah,” tukasnya. (rin)