Suaradesa.co (Blora) – Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah akan segera merevitalisasi Pasar Ngawen Kecamatan Ngawen pada 4 Juli 2022 mendatang.
Untuk itu, pedagang dipersilakan untuk berkemas-kemas.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Blora, Kiswoyo mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi untuk pembangunan pasar ini di Aula Kecamatan Ngawen dengan mengundang para pedagang pasar, Selasa (14/6/2022).
“Sosialisasi dilakukan di hadapan ratusan pedagang yang kini akan menempati tempat relokasi pasar yang akan dibangun mulai Juli yang akan datang,” ucap Kiswoyo
Dia menambahkan revitalisasi Pasar Ngawen mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Perdagangan senilai Rp2,7 miliar dari APBN.
“Saat ini masih dalam tahapan lelang, dan jika tak ada aral melintang, diperkirakan proses revitalisasi dimulai 4 juli mendatang,” terangnya.
Kiswoyo berharap agar tenggang waktu selama dua minggu ini bisa dimanfaatkan 138 pedagang terdampak untuk bersiap diri. Sekaligus menginformasikan juga ke pembeli agar pelanggan tidak kebingungan.
“Sesuai draf perencanaan awal, akan dibangun 22 kios dan 90 los pasar,” ujarnya.
Kiswoyo mengingatkan, jumlah yang dibangun lebih kecil dibanding jumlah pedagang, maka kemungkinan ada perubahan ukuran sesuai standar.
“Jika standarnya 2×2 meter per los, kemungkinan akan ada yang dibuat 2×1,5 meter,” lanjutnya.
Kiswoyo juga menambahkan tujuan penyesuaian tersebut supaya semua pedagang bisa terfasilitasi dan pedagang punya gambaran utuh soal pasar yang akan ditempati nanti.
Dia menegaskan agar para pedagang menolak permintaan uang dari seseorang terkait pembangunan pasar, meski dengan dalih apapun.
“Tolak! Jangan ada yang dikasih. Kami tegaskan, tidak ada bayar karena semuanya gratis dan tidak ada tarikan dalam bentuk apapun,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Wilayah 3 Pasar Ngawen, Uki Marthin Andhana menjelaskan pedagang bakal direlokasi di lapangan belakang pasar sebagai lokasi penampungan sementara.
“Relokasi di belakang pasar bersifat mandiri, dari pasar tidak membangun hanya menyediakan lahan untuk jualan berjajar-jajar atau sistemnya lapak non permanen,” ucap Uki.
“Jualan pagi sampai siang, langsung dibersihkan masing-masing,” katanya.
Menurutnya, revitalisasi yang dilaksanakan adalah upaya menyempurnakan Pasar Ngawen untuk memenuhi standar nasional pasar.
“Sehingga diperlukan adanya sinergitas dengan berbagai pihak sehingga pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar dan tepat waktu,” pungkasnya. (cip)