Suaradesa.co (Bojonegoro) – Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro, Jawa Timur, meminta agar Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) mewujudkan gerakan beli barang atau kebutuhan sehari-hari di toko kelontong yang ada di Bojonegoro.
Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi antara DPRD Bojonegoro dengan K3S dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Senin (2/8/2021) diruang paripurna setempat.
“Kami meminta agar semua K3S atau perusahaan migas mengajak semua karyawan atau pekerjanya untuk melakukan pembelian kebutuhan sehari-hari di pertokoan milik warga, tidak hanya belanja di minimarket saja,” tegas Sekretaris Komisi A, Miftakhul Huda disela-sela rapat.
Selama ini, para pekerja migas diketahui cenderung berbelanja kebutuhan sehari-hari di toko modern atau minimarket. Padahal, banyak toko kelontong di Bojonegoro yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.
“Dengan membeli kebutuhan di toko milik warga, saya yakin perputaran ekonomi di level masyarakat bawah akan berjalan dengan baik,”tegas Politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Sehingga, pihaknya mendorong agar SKK Migas memberikan himbauan kepada semua kontraktor beserta vendornya untuk melakukan gerakan memanfaatkan pertokoan milik warga, yang merupakan bagian dari upaya untuk mensupport pemulihan ekonomi level bawah ditengah Pandemi Covid-19 sekarang ini.
Terlebih, diketahui jika jumlah pekerja migas di Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB) ada kurang lebih 5000 orang di, belum lagi pekerja di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang jumlahnya mencapai 400-an orang.
“Kalau sekedar beli rokok, sabun, shampo, dan kebutuhan lainnya itu kan ada di toko. Tidak perlu sampai ke minimarket,” tandasnya pria yang juga Ketua KNPI Bojonegoro ini.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Nurwahidi, mengapresiasi masukan yang diberikan.
“Silahkan, kalau memang itu baik kami akan mendukung. Agar pertokoan milik warga juga laku dagangannya,” pungkasnya.(*Rin)
Sya berharap berita ini memang fakta yg menjadi angin segar bagi toko kelontong di pedesaan,yg tidak mendapatkan bantuan UMKM kemarin karena sudah mencoba berkali-kali tapi belum dapat π₯Ίππ,