Suaradesa.co (Bojonegoro) – Peristiwa kebakaran di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, cukup sering terjadi. Semenjak Januari hingga Juni 2022 terjadi 45 kali kebakaran.
Kabid Pemadam dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro Ahmad Adi Winarto mengatakan, kebakaran kerap terjadi pada musim kemarau.
Dia mengatakan, banyak faktor yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran seperti kebocoran gas LPG, korsleting dinamo mesin cuci, ledakan korek api, api dari tungku, api dari open tembakau dan korsleting listrik.
“Rata-rata kebakaran terjadi karena korsleting listrik,” ujarnya kepada Suaradesa.co, Rabu (8/6/2022).
Pihaknya mengimbau, agar masyarakat harus tetap berhati-hati terhadap sesuatu yang menimbulkan api meski pada musim penghujan.
Dia menyebutkan kebakaran sejak enam bulan terakhir terjadi hampir semua di kecamatan seperti Bojonegoro, Gayam, Baureno, Kapas, Balen, Temayang, Dander, Temayang, Purwosari, Kedungadem, Kalitidu, Malo, Sekar, Trucuk, dan Sugihwaras.
Adi menyatakan, jika dari semua kejadian kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa. Meski demikian, kerugian materi yang diderita korban cukup besar.
“Ada yang cuma puluhan juta, tapi juga ada yang sampai ratusan juta rupiah,” imbuhnya.
Dia meminta masyarakat harus tetap waspada dan berhati-hati terhadap bencana kebakaran. Perbaiki aliran listrik yang rusak dan jangan lupa matikan kompor saat keluar rumah untuk antisipasi kebakaran.
“Juga, memastikan tabung elpiji yang digunakan tidak bocor. Dan jika terjadi, peristiwa kebakaran segera menghubungi pos damkar terdekat,” ungkapnya
Selama ini, upaya Dinas Damkar dalam mencegah kebakaran selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Baik selepas melakukan pemadaman maupun di waktu kegiatan lainnya. (Ani)