Suara Desa
  • Home
  • Headline
  • Desa Update
  • Kanal Desa
  • Peristiwa
  • Rilis
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Desa Update
  • Kanal Desa
  • Peristiwa
  • Rilis
  • Serba Serbi
No Result
View All Result
Suara Desa
No Result
View All Result
Harga Cabai di Bojonegoro Masih Melambung Tinggi

Harga Cabai di Bojonegoro Masih Melambung Tinggi

Himmatul Ulya by Himmatul Ulya
Senin, 25 Januari 2021 - 14: 37
in Headline, Serba Serbi
0
229
VIEWS
SharedSharedShared

Suaradesa.co (Bojonegoro) – Tren kenaikan harga pada komoditas pangan diperkirakan belum berakhir meski memasuki akhir bulan Januari 2021, khususnya pada komoditas cabai, bawang merah, telur, dan ayam.

Salah satu pedagang di pasar kota Bojonegoro, Kinanti (45), mengaku jika setiap pergantian tahun komoditas pangan tersebut selalu mengalami kenaikan yang tinggi.

“Terutama harga cabai, masih mahal sampai sekarang. Belum ada penurunan,” ujarnya, Senin (25/1/2201).

Dia mengatakan, faktor penyebab tingginya harga cabai sekarang ini dikarenakan cuaca. Setiap hari, pemborong dari wilayah Jatirogo, Kabupaten Tuban selalu mengirimkan barang-barang tersebut dengan jumlah terbatas.

Berita Lainnya :

Pengurus DPD KNPI 2021-2023 Bojonegoro Resmi Dilantik

Puncak HPN, PWI Bojonegoro Serahkan Hadiah Lomba Esai

“Ambilnya dari Jatirogo. Jumlahnya dibatasi, karena takut busuk tidak laku,” imbuhnya.

Untuk harga cabai rawit, yang semula Rp35.000/Kg, naik menjadi Rp75.000/Kg, cabai merah keriting semula Rp30.000/Kg naik menjadi Rp70.000/Kg, cabai hijau semula Rp25.000/Kg naik menjadi Rp65.000/Kg.

Sedangkan bawang merah semula Rp28.000/Kg menjadi Rp38.000/Kg, bawang merah Rp25.000/Kg naik menjadi Rp35.000/Kg.

Dia menyebutkan, saat ini harga telur ayam berkisar Rp28.000/Kg dari harga normalnya yang berkisar Rp23.000-Rp25.000/Kg.

Sementara ayam kini seharga Rp39.000 per ekor, dari harga normalnya sekitar Rp30.000-Rp35.000 per ekor.

Tingginya harga cabai di pasar, membuat para pedagang warung makan mengeluh. Pelanggan banyak suka memakan masakan pedas, sementara harga cabai melambung tinggi.

“Saya tidak berani menurunkan porsi cabai. Ya, bagaimana lagi, tetap memasak dengan takaran seperti biasa,” kata Bu Umi, salah satu pemilik warung makan di tengah pasar.

Dia mengaku, tidak pernah menggunakan cabai kering yang sering dipakai memasak sebagai alternatif. Menurutnya, cabai kering akan mempengaruhi rasa makanan.

“Kalau tidak tawar lambungnya, ya bisa sakit perut,” pungkasnya.(*Rin)

Tags: Bojonegorocabaiekonomihargapasar
Previous Post

Tradisi Buoh di Tengah Pandemi Covid-19

Next Post

Inilah Skema Vaksinasi di Puskesmas Bojonegoro

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terbaru

Pengurus DPD KNPI 2021-2023 Bojonegoro Resmi Dilantik

Pengurus DPD KNPI 2021-2023 Bojonegoro Resmi Dilantik

Minggu, 28 Februari 2021
Puncak HPN, PWI Bojonegoro Serahkan Hadiah Lomba Esai

Puncak HPN, PWI Bojonegoro Serahkan Hadiah Lomba Esai

Sabtu, 27 Februari 2021
Ekstrim, Taman Kunto Wijoyo Tawarkan Pengalaman Bermain Api

Ekstrim, Taman Kunto Wijoyo Tawarkan Pengalaman Bermain Api

Sabtu, 27 Februari 2021
Bupati Bojonegoro Kukuhkan Pengurus Dewan Pendidikan Periode 2021-2025

Bupati Bojonegoro Kukuhkan Pengurus Dewan Pendidikan Periode 2021-2025

Jumat, 26 Februari 2021
Suara Desa

SuaraDesa.co adalah media berbasis data yang disajikan sesuai fakta yang ada.

Menu SuaraDesa.co

  • Desa Update
  • Headline
  • Kanal Desa
  • Peristiwa
  • Rilis
  • Serba Serbi

Ikuti Kami :

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2020 SuaraDesa.co - Suara Berbasis Data dan Fakta

No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Desa Update
  • Kanal Desa
  • Peristiwa
  • Rilis
  • Serba Serbi

© 2021 suaradesa.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In