Suaradesa.co (Bojonegoro) – Operator Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menggelar peresmian dan serah terima Program Aksi Kemitraan untuk Pemberdayaan Masyarakat (Patra Daya) tahun 2020 pada 24 desa di 5 Kecamatan.
Pelaksanaan Patra Daya di Kabupaten Bojonegoro tersebut hasil kerjasama dengan empat Lembaga Pendamping diantaranya Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor, LSPM, Lima2B dan Ademos, di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Sabtu (3/4/2021).
Hadir dalam kegiatan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kepala Desa penerima manfaat, Camat Gayam, Camat Kapas, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, dan tokoh masyarakat.
External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin menyampaikan peresmian ini tak hanya sebagai ajang seremoni namun juga sebagai transparansi dari pelaksana program yakni LSM LIMA2B, Ademos, GP Anshor, dan LSPM.
“Dari sini kita dapat menunjukkan kualitas dari pengelolaan program yang telah dikerjakan oleh teman-teman,” tutur Ichwan.
Dengan menggandeng LSM, EMCL juga berharap dapat merealisasikan program dengan lebih sempurna karena teman-teman LSM memiliki kapasitas dan pemahaman akan esensi dari program pengembangan masyarakat secara utuh dan baik.
Harapannya kegiatan ini dapat mewartakan sesuatu yang positif sehingga menjadi inspirasi masyarakat untuk terus memberi manfaat bagi lingkungannya.
Kepala SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, Nusa, Tenggara (Jabanusa), Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi dalam sambutannya menuturkan bahwa pihaknya bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) industri hulu migas terus berkomitmen untuk pemberian CSR atau program pengembangan masyarakat.
“Semoga apa yang sudah diberikan kepada masyarakat memberikan manfaat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Wedi, Subhan, menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang dipusatkan di Kebun Raya Salak Desa Wedi.
“Nantinya, kebun raya ini akan kami jadikan agrowisata buah salak. Dengan bantuan dua bangunan untuk home stay diharapkan bisa menarik wisatawan lokal juga luar Bojonegoro,” pungkasnya. (*Tya)