Bojonegoro – Adanya dugaan Mantan Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Budi Irawanto membawa pulang aset milik Pemkab Bojonegoro, dari rumah dinas (Rumdin) Wabup di Jalan Panglima Sudirman telah dibantah melalui beberapa media.
Seperti dikutip www.blokbojonegoro.com,
Mas Wawan membantah tudingan membawa aset Pemkab Bojonegoro berupa, kompor, kasur, hingga perabotan lainnya, usai pihaknya berhenti menjabat sebagai Wabup Bojonegoro pada 24 September lalu, dan kembali ke rumah pribadinya sebagai rakyat biasa.
Dia mengaku, selama empat hari kemarin dirinya fokus mengikuti kejuaraan Offroad di Kabupaten Blitar dan mengaku juga tak tahu mengenai kabar tersebut, ia baru mengetahui usai mendapatkan kiriman link berita terkait itu dari seseorang.
“Mengenai berita, saya malah tahunya karena dikirimi link berita,” ungkapnya.
Selanjutnya, lanjut Wawan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemkab Bojonegoro, lantaran ia menilai, Bagian Umum yang lebih paham perihal aset milik Pemkab yang ia gunakan selama menjabat Wabup Bojonegoro 2018 hingga 2023.
“Apalagi soal kompor, mana saya tahu tentang barang-barang begituan,” tuturnya.
Sementara itu, Kabag Umum Pemkab Bojonegoro, Djuono Poerwiyanto, sempat menghubungi suaradesa dan meminta siapa narasumber yang mengungkapkan informasi tersebut.
“Saya dimarahi Pak Wawan ini, dikiranya saya yang menyebarkan informasi tersebut diluar,”ungkap Yuwono melalui sambungan selular pada Selasa (3/10/2023) lalu.
Tidak hanya Kabag Umum saja yang kena “semprot”, salah satu ASN di lingkup perkantoran itu juga dimarahi karena diduga memberi informasi pada media.
“Saya dimarahi pimpinan dikantor, dikira saya yang membocorkan,”ungkap ASN tersebut.
Yuwono mengaku akan melakukan inventarisir aset yang dimiliki Pemkab Bojonegoro, baik di rumdin Bupati maupun Wakil Bupati. Sehingga, dengan begitu akan mengetahui barang yang menjadi aset daerah.
“Kita belum tahu (asetnya) secara pasti, karena belum kita inventarisir atau mencocokkan barang yang menjadi aset daerah,” tegasnya.
Saat suaradesa meminta data aset tersebut, pihaknya menolak.
Sebelumnya, narasumber utama yang mewanti-wanti tidak menyebutkan identitasnya mengungkapkan jika hampir 60 persen barang di rumah dinas Wabup telah lenyap.
“Hampir sebagian besar barang termasuk kasur dan ranjangnya serta kompor gas dan seperangkat alat karaoke lenyap,”pungkasnya. (rin/nul)