Suaradesa.co (Bojonegoro) – Bantuan Keuangan Desa (BKD) di tahun 2021 rencananya akan diterimakan pada 252 desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Dari keseluruhan desa penerima BKD tersebut, mengajukan penggunaan BKD untuk pembangunan infrastruktur, yakni perbaikan jalan baik berupa cor maupun aspal.
Hal ini mendapat perhatian khusus dari Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Sudiyono dari fraksi Gerindra.
Politisi asal Daerah Pilihan (Dapil) 1 ini menuturkan, akan segera menggelar pertemuan dengan para kepala desa di Kecamatan Trucuk, untuk membahas mengenai penggunaan BKD tersebut.
Hal ini lantaran, seluruh desa di Kecamatan Trucuk yang menerima BKD di 2021, mengajukan pengaspalan alih-alih cor beton untuk perbaikan jalan.
“Saya pribadi, menganggap kontur tanah di wilayah Trucuk kurang cocok jika dilakukan pengaspalan. Karena yang sudah-sudah, baru setahun kondisi aspal sudah rusak parah. Apalagi, di wilayah yang rawan tergenang banjir,” jelasnya pada suaradesa.co, Minggu (31/1/2021) petang.
Dia mengungkapkan kekhawatiran atas persiapan para Kepala Desa dalam pengelolaan BKD. Selain itu, ingin mengetahui rencana Pemerintah Desa dalam pengelolaan BKD, apakah akan menunjuk rekanan atau akan di-swakelola oleh desa.
“Harapannya, BKD ini bisa dioptimalkan. Jangan sampai jadi seperti buang-buang anggaran karena kurang sesuai dengan kondisi lapangan,” imbuh mantan Kepala Desa Padang ini.
Sebelumnya, berdasarkan informasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD) Kabupaten Bojonegoro, sebanyak 252 desa penerima BKD telah mengusulkan pembangunan jalan cor dan aspal. Dia mengatakan, untuk besaran BKD yang diterima desa tidak sama karena menyesuaikan dengan kebutuhan.
“Oleh sebab itu, desa harus siap dalam mengelola anggaran dalam pelaksanannya,” imbuhnya.
Dalam pelaksanannya nanti, tidak hanya Dinas PMD saja yang ikut mengawasi dan mengawal proses pembangunan. Tetapi juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya termasuk Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang.(*redaksi)