Suaradesa.co-Ahmad Fauzi
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus berupaya meningkatkan program pembangunan infrastruktur jalan.
Tidak hanya memfokuskan perhatian pada jalan nasional dan kabupaten, Pemkab juga memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan jalan di desa-desa di Bojonegoro.
Pada saat ini, Pemkab Bojonegoro mengimplementasikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa yang sebelumnya dikenal sebagai bantuan keuangan desa (BKD).
Pada tahun 2021, BKK Desa telah diberikan kepada 241 desa, dengan total panjang jalan yang telah diperbaiki mencapai 309,88 kilometer (km).
Tahun 2022, BKK Desa difokuskan pada 135 desa dengan total pembangunan jalan sepanjang 117,58 km.
Sedangkan untuk tahun 2023 ini, Pemkab Bojonegoro merencanakan pembangunan jalan sepanjang 170 km di 131 desa melalui BKK Desa.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Penataan Ruang, Chusaifi Ivan Rachmanto, menjelaskan, BKK Desa merupakan bantuan keuangan yang diperuntukkan khusus bagi pembangunan jalan desa dengan menggunakan aspal atau beton.
Pelaksanaan pembangunan jalan desa ini dikerjakan melalui sistem swakelola. Namun, jika desa merasa tidak mampu, mereka dapat menggunakan jasa penyedia luar.
Ivan menekankan pentingnya swakelola dalam pemberdayaan masyarakat, tetapi tentu saja harus disesuaikan dengan potensi desa tersebut.
“Sistem swakelola ini memberikan fleksibilitas kepada desa untuk menyesuaikan dengan kemampuannya. Dalam hal penyediaan sumber daya, keputusan tersebut berada di tangan pemerintah desa (pemdes),”imbuhnya.
Dinas terlibat sebagai verifikator dan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan dan pengawasan pembangunan tersebut. Tetap tanggung jawab penuh tetap ada pada pemerintah desa.(fa)