Bojonegoro – Hingga bulan Oktober tahun 2023, serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, baru mencapai sekitar 44,42 persen dari total APBD Perubahan 2023 sebesar Rp 7,9 triliun.
Data yang didapatkan suaradesa.co menyebut jika sejumlah pekerjaan yang direncanakan untuk tahun ini belum terealisasi.
Contohnya adalah proyek strategis nasional (PSN) Bendung Gerak Karangnongko dengan anggaran sebesar Rp 362 miliar dan rencana pembangunan rumah sakit khusus kanker senilai Rp 10 miliar yang masih belum terserap.
“Sejumlah proyek masih terkendala, sehingga serapan APBD masih rendah ,”kata Ketua DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar beberapa waktu lalu.
Terpisah, Pj Bupati Adriyanto mengatakan, pihaknya sedang berupaya mencari solusi untuk meningkatkan serapan APBD dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang saat ini masih rendah.
Dia juga meminta doa dan dukungan masyarakat agar upaya peningkatan serapan APBD dapat berjalan dengan maksimal.
“Mohon doa dan dukungannya ya,”pungkasnya. (rin/fa)







