suaradesa.co (Boonegoro) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melibatkan lima Satuan Kerja dalam pengerjaan proyek eks tanggul Bengawan Solo di jalan MH. Thamrin. Sisi barat jalan yang semula dipadati tanggul dan pertokoan, telah ditertibkan sementara pengerjaan akan dimulai di 2022 mendatang.
Lokasi ini akan ditata kembali menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan menjadi jalan alternatif untuk memecah kepadatan pada jalur utama akses ke dalam kota.
“Selain itu, kawasan ini akan menjadi ikon baru bagi Bojonegoro,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU-SDA), Tedjo Sukmono.
Dinas PU-SDA terlibat dalam pengerjaan avoer atau saluran terbuka untuk menampung limbah rumah tangga di sekitar lokasi tersebut. Selain Dinas PU-SDA, dinas lain yang terlibat adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas PU Cipta Karya, Dinas PU Bina Marga, dan Dinas Perhubungan.
Kabid Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (OP SDA) DPU SDA Kabupaten Bojonegoro David Yudha Prasetya menjelaskan, kawasan eks tanah tanggul Jalan MH. Thamrin ini akan diperlebar sepanjang 1.308 meter sedangkan lebarnya bervariatif. Pelebaran jalan melibatkan tiga kelurahan dan satu desa. Satu desa yang terlibat Desa Kauman, sementara tiga kelurahan lainnya yaitu Kelurahan Ledok Kulon, Ledok Wetan, dan Kelurahan Klangon.
“Lebarnya bervariatif, mulai depan Polres sampai dengan Gang Mawar rata-rata kurang lebih 6 meter dan Gang Mawar sampai Jalan Letda Suradji kurang lebihnya antara 7 meter sampai dengan 15 meter. Untuk pengerjaan direncanakan mulai 2022,” jelas David.(*rin)