Suaradesa.co (Bojonegoro) – Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan serta menawarkan kesempatan berusaha.
Oleh sebab itu, Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro mendorong peningkatan perpustakaan desa yang berbasis inklusi sosial.
“Di Bojonegoro sudah ada perpustakaan desa, tapi jumlahnya masih sangat sedikit dan belum merata,” kata Sekretaris Komisi A, Miftakhul Huda, Minggu (13/6/2021).
Menurutnya, Pemkab Bojonegoro harus membangkitkan semangat masyarakat terkait budaya membaca. Terlebih, bagi anak-anak dan remaja yang saat ini ketergantungan pada gadget.
“Perpustakaan desa bisa sebagai ruang untuk berbagi pengetahuan perpustakaan, ruang untuk belajar kontekstual dan perpustakaan sebagai ruang berlatih keterampilan kerja,” tegasnya.
Dia berharap, adanya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan maupun peningkatan jumlah kemitraan perpustakaan dengan berbagai lembaga.
“Pemerintah desa juga bisa menggunakan anggaran didalam APBDesnya. Meski tidak besar,” pungkasnya. (Rin)
