Surabaya, 13 November – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, yang akrab disapa Gus Halim, mendorong peran tenaga pendamping profesional (TPP) dalam membina dan mengawasi kegiatan operasional lembaga perekonomian di tingkat desa, terutama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Hal ini diungkapkan dalam acara Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional Program P3PD Tahun Anggaran 2023 Provinsi Jawa Timur di Graha UNESA Surabaya pada Minggu (12/11) kemarin.
Gus Halim menyoroti kendala desa dalam membuat laporan keuangan yang mencapai 74%, disebabkan rendahnya kapasitas aparat desa. Oleh karena itu, dia menekankan perlunya TPP untuk memberikan arahan yang benar terkait literasi tata kelola dan penyusunan laporan keuangan desa.
“Pendamping desa atau TPP memiliki peranan krusial dalam membina dan mengawasi jalannya kegiatan operasional lembaga perekonomian di tingkat desa, yakni BUMDes. Dengan begitu diharapkan bisa ikut mendongkrak Pendapatan Asli Desa (PAD), yang pada akhirnya membuat masyarakat semakin sejahtera dan menjadi desa mandiri,” ungkap Gus Halim.
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini juga merinci bahwa perkembangan BUMDes terus meningkat, dari 8.189 pada tahun 2014 menjadi 62.051 pada tahun 2023. Gus Halim menyebut bahwa peran strategis pendamping desa akan semakin besar dan luas seiring dengan pesatnya pengembangan industri ekonomi lokal.
“Rumusan APB Desa 2023 menunjukkan rata-rata jumlah kegiatan pembangunan di Desa Sangat Tertinggal hanya 18 jenis, sementara pada Desa Mandiri, rata-rata tercakup 39 jenis kegiatan pembangunan. Ini menunjukkan kebutuhan peran TPP harus meningkat sejalan dengan peningkatan status pembangunan desa,” jelasnya.
Gus Halim tidak hanya membahas pembangunan di tingkat desa, tetapi juga menggarisbawahi percepatan pengembangan transmigrasi. Upaya ini melibatkan badan usaha untuk pembangunan, terutama pada sistem kelistrikan, peternakan, perikanan, dan pertanian.
“Di Indonesia, terdapat 152 kawasan transmigrasi. Adapun RPJMN 2020-2024 menetapkan target revitalisasi 52 kawasan. Rata-rata nilai indeks kawasan transmigrasi tersebut telah meningkat, dari 48,74 persen poin menjadi 57,50 persen poin,” pungkasnya.
Semua upaya ini sejalan dengan visi untuk menciptakan desa mandiri dan sejahtera, serta meningkatkan potensi kawasan transmigrasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.(fa/rin)