Suaradesa.co (Bojonegoro) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengacungi jempol dan mengapresiasi kerjasama antar Kabupaten Blora dan Bojonegoro yang saling berbatasan, meskipun beda provinsi.
Apresiasi tersebut menyusul adanya penerimaan bantuan keuangan dari Pemkab Bojonegoro, Jatim, sejumlah Rp 34 Miliar untuk mendukung percepatan pembangunan jalan akses dari Jembatan Terusan Bojonegoro Blora (TBB) menuju Bandara Ngloram. Sehingga terjalin sinergitas antar daerah dalam membangun kawasan bersama.
“Saya rasa ini cara kita kerja gotong royong dalam melaksanakan pembangunan daerah. Tadi Pak Bupati sudah berikhtiar. Ada yang dari Pemkab, ada yang dari kita (Pemprov) untuk mendukung pembangunan infrastruktur ini,” ujarnya saat sidak beberapa waktu lalu di ruas jalan Mulyorejo – Ngloram.
Bahkan Blora dan Bojonegoro yang saling berbatasan ini menarik. Disini Kabupaten Bojonegoro juga ikut membantu pembangunan jalan yang ada di Kabupaten Blora.
“Ini model kerjasama yang menurut saya bagus karena cara berpikir kepala daerah nya adalah kawasan,” ucap Ganjar Pranowo.
Ganjar kunjungi Blora juga untuk memastikan anggaran Banprov yang diberikan telah dilaksanakan dengan baik dan kualitasnya terjaga.
“Kita berkesempatan melihat langsung. Kita ajak teman-teman dari Dinas PU Bina Marga untuk langsung mengawasi,” tambah Gubernur.
Untuk diketahui, jalan yang ditinjau Gubernur ini memiliki nilai kontrak Rp 12 miliar untuk membangun jalan sepanjang 2.750 meter.
Apresiasi tersebut sudah seharusnya didapatkan oleh Pemkab Bojonegoro terutama Bupati Anna Mu’awanah yang telah memikirkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.
Ketua DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar, mengungkapkan, dengan adanya jembatan TBB telah meningkatkan perekonomian warga sekitar.
“Banyak warga dari Blora yang datang ke Bojonegoro untuk bertransaksi di pasar, toko, dan fasilitas umum lainnya,” tandasnya.
Menurutnya, Bojonegoro sudah memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang besar sejak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu berproduksi hingga mencapai puncaknya di tahun 2016 sebesar 165.000 Bph.
“Sebenarnya Bojonegoro sudah punya duit banyak sejak dulu, hanya saja perencanaan yang kurang matang sehingga pembangunan jalan dan jembatan belum maksimal,” tukasnya.
Sekretaris DPC PKB ini menegaskan, jika semenjak Bupati Anna Mu’awanah menjabat hingga sekarang kurang lebih 4 tahun, program pro rakyat telah berjalan dengan baik termasuk peningkatan infrastruktur baik jalan dan jembatan. (rin)