Tuban – Pemerintah optimistis bahwa rencana pembangunan kilang baru New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban oleh PT Pertamina (Persero) tetap berjalan sesuai rencana.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pembahasan Final Investment Decision (FID) proyek ini ditargetkan selesai pada November 2024.
Dalam diskusi bersama media pada Jumat (18/10), Bahlil mengakui bahwa proyek kilang baru tersebut sempat menghadapi sejumlah kendala yang menyebabkan progresnya tidak sesuai harapan.
Namun, masalah-masalah tersebut sudah mulai teratasi sehingga kini proyek memasuki tahap pembahasan FID, yang menjadi salah satu tahap penting dalam setiap proyek strategis.
“Menurut Dirjen Migas, FID ditargetkan selesai November 2024,” ungkap Bahlil.
Proyek kilang Tuban yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sudah mendapatkan berbagai fasilitas perizinan dan pengurusan lahan.
Bahlil menambahkan bahwa ketika masih bertugas di Kementerian Investasi, dirinya turut membantu proses pembebasan lahan untuk proyek ini.
Namun, beberapa kendala teknis masih harus diselesaikan sebelum proyek bisa bergerak lebih cepat.
“Saya waktu itu ikut menyelesaikan lahan dan insentif serta perizinan, tapi sekarang tinggal kendala teknis yang harus diselesaikan,” jelas Bahlil.
Selain masalah teknis, sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia sebelumnya juga menjadi salah satu batu sandungan bagi kelanjutan proyek kilang Tuban. Namun, kendala ini mulai dapat diatasi, dan proyek terus berjalan.
Dadan Kusdiana, Pelaksana tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM, mengonfirmasi bahwa Pertamina telah melaporkan perkembangan terbaru proyek ini kepada pemerintah.
Dalam laporan yang diterima dua hari lalu, Pertamina menyatakan bahwa proses pembangunan kilang Tuban tetap berlangsung secara paralel, meski terdapat sejumlah tantangan.
“Berdasarkan laporan Pertamina, proses pembangunan kilang Tuban tetap berjalan dan dilaporkan kepada ESDM baru dua hari yang lalu,” jelas Dadan.
Proyek kilang Tuban ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak. (fa)