Suaradesa.co – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro mencatat sejarah baru dalam pengelolaan lahan hutan.
Pada Selasa (4/2), Perhutani KPH Bojonegoro melaksanakan penanaman padi gogo secara serentak dalam skema agroforestry pangan.
Program ini merupakan kolaborasi Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian sebagai bagian dari strategi nasional ketahanan pangan.
Bojonegoro menjadi salah satu wilayah di Divisi Regional Jawa Timur yang dipilih sebagai lokasi utama kegiatan ini.
Penanaman padi gogo dilakukan di petak 86.a1, RPH Nglambangan, BKPH Nglambangan, dengan luas awal 2 hektare dari total 19,5 hektare lahan yang disiapkan untuk program ini.
Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Wawan Triwibowo, menegaskan bahwa program agroforestry ini adalah langkah nyata dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam Asta Cita, yang menitikberatkan pada ketahanan pangan nasional.
“Lahan hutan kami ingin berkontribusi dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan. Saat ini, kita menanam di lokasi tumpangsari kayu putih, dengan pola plong-plongan, di mana 12 meter adalah jalur tanaman pertanian dan 9 meter lainnya adalah tanaman kayu putih,” ujar Wawan.
Dalam acara ini, hadir berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth, Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Bojonegoro, Widodo Joko Santoso, serta unsur Forkopimcam Ngasem dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Manunggal I.
Helmy Elisabeth menegaskan bahwa Bojonegoro adalah salah satu lumbung pangan terbesar di Jawa Timur dan menduduki peringkat ketiga sebagai penghasil padi di provinsi ini.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan produksi padi dan menjadikan Bojonegoro sebagai salah satu kontributor utama dalam mencapai swasembada pangan nasional,” ujar Helmy.
Menurut Kepala CDK Bojonegoro, Widodo Joko Santoso, Bojonegoro memiliki lahan hutan seluas 25.000 hektare yang dikelola oleh 43 kelompok masyarakat.
Potensi lahan ini sangat besar untuk mendukung program swasembada pangan melalui penanaman komoditas pertanian seperti padi dan jagung.
Kegiatan penanaman serentak ini diawali dengan pemberian bibit padi oleh Kepala Perhutani Divre Jatim kepada perwakilan petani. Acara ini juga diikuti secara nasional melalui Zoom Meeting, di mana Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, memberikan sambutan dan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
Dengan langkah ini, Bojonegoro semakin mengukuhkan posisinya sebagai daerah strategis dalam peta ketahanan pangan nasional. Penanaman padi gogo di lahan hutan bukan hanya inovasi pertanian, tetapi juga solusi cerdas dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan petani.(red)