Budal Ning TPS
Energi

PEPC Zona 12 Raih Penghargaan ICS 2024 Berkat Inovasi Pengelolaan Sampah dan Pemberdayaan Wirausaha Muda

249
×

PEPC Zona 12 Raih Penghargaan ICS 2024 Berkat Inovasi Pengelolaan Sampah dan Pemberdayaan Wirausaha Muda

Sebarkan artikel ini

Bali – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 berhasil meraih penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024 (ICSA) berkat dua program unggulan: Si Imut My Darling (Integrasi Ikan Maggot Unggas dan Ternak Bersama Masyarakat Sadar Lingkungan) dan Wirausaha Muda Mandiri Berdikari (Wismandi). Penghargaan ini diserahkan oleh Olahkarsa Inovasi Indonesia dan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) di Bali, Kamis (21/11).

Manager Communication, Relations & CID PEPC, Rahmat Drajat, yang menerima penghargaan tersebut, menyampaikan bahwa kedua program ini bertujuan mengatasi permasalahan sampah dan meningkatkan kemandirian ekonomi pemuda di sekitar wilayah operasi perusahaan. “Kami ingin kehadiran PEPC tidak hanya menyediakan energi, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang melalui solusi sosial dan lingkungan,” ujar Rahmat.

Si Imut My Darling: Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas

Program Si Imut My Darling meraih penghargaan Bronze dalam kategori Best Practice in Circular Economy. Program ini dilaksanakan di Desa Sendangharjo, Ngasem, Bojonegoro, untuk mengelola sampah organik yang mencapai 1.800 kg per bulan dari tiga pasar tradisional serta 23.800 kg sampah domestik non-B3 di Lapangan JTB (Desember 2023). Sampah organik diolah menjadi pakan ternak dan pupuk melalui budidaya maggot menggunakan teknologi alami Black Soldier Fly (BSF).

Baca Juga :  Berawal dari Importir, PT Teknologi Rekayasa Katup Sukses Jadi Produsen Valve Dalam Negeri

Hasilnya, 23 ton sampah berhasil dikelola, 17,4 ton diubah menjadi media budidaya maggot, dan 340 rumah tangga aktif memilah sampah. Secara ekonomi, program ini menghasilkan omzet penjualan maggot Rp 4,7 juta per bulan dan pendapatan bank sampah Rp 47,9 juta dalam enam bulan.

Wismandi: Pemberdayaan Ekonomi Pemuda Melalui Budidaya Ayam Petelur

Program Wismandi berfokus pada pemberdayaan pemuda di Desa Bandungrejo, Ngasem, dengan membudidayakan ayam petelur. Pada tahun ketiga, program ini mampu menghasilkan omzet Rp 73,78 juta per bulan atau sekitar Rp 884,2 juta per tahun dengan produksi lebih dari 2.500 butir telur setiap hari.

Baca Juga :  PHE TEJ Sosialisasi Pengadaan Tanah Sumur Pemboran Eksplorasi South Mudi (SDM-001)

PEPC memfasilitasi pelatihan dan menyediakan 2.000 bibit ayam di awal program, serta membangun kandang baru yang mampu menampung 1.200 ekor ayam. Keberhasilan ini bahkan menginspirasi masyarakat lain di luar kelompok binaan untuk memulai usaha serupa. Program Wismandi meraih penghargaan Gold dalam kategori Best Practice in Community Development.

Komitmen pada Keberlanjutan

Rahmat menegaskan bahwa PEPC Zona 12 akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat agenda keberlanjutan sesuai kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penghargaan ini menegaskan peran penting sektor industri dalam mendukung keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *